Kota Malang
Minimalisir Sampah Plastik Kota Malang, Warga Bandungrejosari Maksimalkan Sampah Plastik Jadi Bahan Produksi Raket
Memontum Kota Malang – Dalam catatan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, di tahun 2022 volume sampah warga Kota Malang, tiap harinya mencapai 500 ton. Karena itu, di tahun ini perlu adanya pemilahan sampah yang harus dilakukan, sebelum di buang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Seperti salah satunya, yang dilakukan warga di Kelurahan Bandungrejosari, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Dimana, warga memanfatkan sampah plastik untuk bahan produksi mata ayam pada raket.
Penanggungjawab dan Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK), Edi S Bachrun, mengatakan jika sampah plastik itu didapatkan dari Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Reduse, Reuse, Recycle (3R). “Dalam proses produksi mata ayam itu, kita mengambil dari TPS 3R. Tentunya, itu mengurangi kapasitas sampah yang akan dikirim ke TPA. Kita pilah di situ, plastik kita daur ulang, kita crasher, kita hancurkan, setelah itu dibentuk plastik-plastik kecil,” jelas Edy, saat ditemui, Jumat (24/02/2023) tadi.
Kemudian, dikatakannya, jika sampah dari produksi mata ayam tersebut juga dilakukan daur ulang hingga benar-benar habis dan tidak tersisa sampah lagi. Tentu, hal itu dilakukan agar sampah yang dikirimkan ke TPA tidak menggunung.
“Sampah yang tadi dipraktekkan untuk produksi mata ayam, didaur ulang lagi sampai nanti benar-benar habis,” lanjutnya.
Baca juga :
- Mahasiswa di Kota Malang Gelar Aksi Pilkada Bersih dan Netralitas Aparat
- Angka Kemiskinan Kota Malang di Angka 3,91 Persen, BPS Sebut Tak Lepas dari Program Bantuan Pemerintah
- Dishub Kota Malang Rencanakan Transportasi Publik BTS untuk Jangkau Non Angkutan Umum
- Giliran Warga Kidul Pasar Dukung Pemenangan Paslon Abadi untuk Kota Malang
- Fokus Kesolidan Massa, Paslon Nomor Urut 3 Pilkada Kota Malang Tiadakan Kampanye Akbar
Apalagi, dari TPS 3R tersebut, sampah plastik yang diambil per harinya, bisa mencapai 300 hingga 400 kilogram sampah. Terlebih, dalam melakukan produksi tersebut pihaknya juga mendapatkan bantuan alat dari Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. Sehingga, hasil produksi bisa mencapai ratusan kilogram.
“Yang kami pilah, ada sekitar 300 sampai 400 kilogram plastik untuk produk mata ayam. Kemudian, itu akan menghasilkan 100 hingga 150 kilogram mata ayam dalam sekali produksi,” tuturnya.
Kemudian, tambahnya, dalam produksi yang telah dilakukan itu, di distribuskan untuk warga sekitar. Sebab, di Kelurahan tersebut, ada sebanyak ratusan pengrajin raket yang bisa memanfaatkan mata ayam.
“Kami hanya melayani untuk sekitar sini saja, karena mayoritas 60 hingga 70 persen masyarakat sini adalah pengrajin raket,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala DLH Kota Malang, Noer Rahman Wijaya, mengatakan jika DLH akan terus mencanangkan terkait dengan program sosialisasi dan peningkatan kapasitas untuk mengurai atau memilah sampah dari hulu sampai hilir. “Harapannya bukan berhenti di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) saja. Tetapi mulai dari lingkungan dan warganya. Jadi, nanti bisa dipilah sampah organik dan nonorganik. Jadi pemilihan itu bisa dilakukan secepatnya dan tidak harus sampai ke TPS 3R,” papar Rahman. (rsy/sit)
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED
- Kota Malang4 minggu
Semester Genap Tahun Akademik 2023/2024, Unikama Wisuda 470 Mahasiswa
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Akibat LPG Bocor, Dua Warung Makan di Kota Malang Terbakar