Kota Malang
Membingkai Sumber Daya Kota Cerdas, Kota Malang Siap Kolaborasi Optimalkan Kawasan BTS
Memontum Kota Malang – Usai menandatangani Komitmen Smart City, Selasa (30/11/2021) lalu, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang makin menata Smart Branding melalui Kawasan Bromo-Tengger-Semeru (BTS). Di mana, Pemkot Malang bersinergi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) lain yang masuk skema pendampingan Smart City 2021 oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Sekretaris Daerah Kota Malang, Erik Setyo Santoso, menegaskan bahwa seluruh jajaran Pemkot Malang siap berkolaborasi dengan wilayah-wilayah bertetangga demi pengembangan BTS.
“Seperti pesan Bapak Wali Kota Sutiaji, Kota Malang senantiasa siap bertukar ide-ide smart dan mensinergikan kekayaan potensi masing-masing daerah. Sudah bukan jamannya lagi maju sendiri, mari maju bersama,” ungkap Erik, Jumat (03/12/2021).
Dalam konteks pengembangan Kawasan BTS, Kota Malang tentu akan mengoptimalkan karakteristik destinasi wisata heritage. Seperti Kayutangan, budaya, Kampung Tematik, kuliner, festival, dan belanja sebagai kekuatan dan keunikan menunjang pengembangan BTS.
“Standarisasi era pandemi pada destinasi unggulan, intervensi infrastruktur, aktivasi event, dan kesiapan konsep sertifikasi halal menjadi langkah penguatan. Tentunya demi memulihkan angka kunjungan wisatawan ke Kota Malang,” kata Erik.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, Kota Malang memiliki talenta sumber daya manusia yang melimpah dan diyakini mampu mensuplai kebutuhan kabupaten/kota peserta Gerakan Smart City BTS, dalam pengembangan tata kelola pemerintahan dan ekonomi kreatif berbasis digital. Sebagai satu dari sepuluh Kabupaten/ Kota (KaTa) Kreatif 2021 yang ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Kota Malang memiliki 168 perusahaan start up, 22 komunitas digital, dan 21 program studi pada sejumlah perguruan tinggi.
“Dimana itu semua secara kontinu mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) dibidang teknologi informasi melalui kurikulum yang berorientasi kebutuhan skill dunia usaha. Ini akan didukung pula dengan aktivasi Malang Creative Center sebagai pusat jejaring platform kreatif, etalase sekaligus landmark baru kota,” terangnya.
Baca juga :
- Fokus Kesolidan Massa, Paslon Nomor Urut 3 Pilkada Kota Malang Tiadakan Kampanye Akbar
- Distribusi Pupuk Bersubsidi Dipermudah, Dispangtan Kota Malang Tunggu Perpres untuk Implementasi
- Pastikan Kesiapan Pilkada, KPU Kota Malang Jadwalkan Apel Besar, Distribusi Logistik dan Pembersihan APK
- Paslon Abadi Soroti Kredibilitas dan Keakuratan Survei Elektabilitas yang Dinilai Berubah-Ubah
- Paslon Abadi Soroti Pentingnya Lakukan Sinergi dan Penanganan Inflasi di Kota Malang
Sementara itu, Tenaga Ahli Pendamping Kominfo, Hari Kusdaryanto, mengungkapkan sejumlah kata kunci dalam pengembangan Smart City. Yakni konektivitas dan integrasi antar wilayah dan antar pendekatan pengembangan wilayah.
“Dengan konektivitas dan integrasi, akan lahir efisiensi dan efektivitas pembangunan Smart City,” sambung Hari.
Menurutnya, jendela peluang telah dibuka lebar oleh Pemerintah Pusat dalam bingkai peta kebijakan nasional sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gerbangkertosusila, Kawasan Bromo-Tengger-Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.
Oleh sebab itu, perlu adanya Integrasi data dan informasi untuk peningkatan layanan publik bagi masyarakat antar wilayah, repository sistem pemerintahan berbasis elektronik dan pengembangan sistem informasi secara berbagi-pakai, serta pengembangan sistem informasi/aplikasi layanan bersama.
“Tidak ketinggalan, upaya peningkatkan promosi sektor-sektor unggulan daerah. Seperti mendorong konektivitas, akses antar wilayah dan antar destinasi dengan mendorong lahirnya transportasi massal, penyelarasan jalur dan jadwal bus, kereta, halte, transit point, serta rest area,” tambahnya.
Di samping itu, Kepala Diskominfo Kota Malang, Muhammad Nur Widianto, memastikan bahwa pihaknya akan terus mengusahakan terjalinnya benang merah. “Benang merang antar pemangku kepentingan sektor pariwisata, kota cerdas, dan kota kreatif harus terus terjaga. Guna mewujudkan dan mengoptimalkan Smart City,” jelas pria yang akrab disapa Wiwid itu.
Terlebih beberapa Pemda lain juga turut terlibat dalam pengembangan Kawasan BTS ini. “Terdapat beberapa wilayah terkait yang masuk skema pendampingan Smart City 2021, seperti Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang, Kabupaten Probolinggo, dan Kota Pasuruan. Sehingga muncullah pemikiran penting untuk menghadirkan hackathon tematik wisata digital dan pengembangan virtual tourism serta UMKM. Kami juga gandeng pengusaha, perbankan, media, akademisi dan tentu saja komunitas masyarakat,” terangnya. (mus/sit)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED