Hukum & Kriminal
Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Deklarasi Tolak Bentuk Anarkis Atas Nama Korban Tragedi
Memontum Kota Malang – Keluarga korban tragedi Kanjuruhan yang berada di wilayah Kota Malang, sepakat satu suara melakukan deklarasi dan menolak segala bentuk anarkisme yang mengatasnamakan korban tragedi Kanjuruhan. Deklarasi ini disampaikan, di salah satu ruang pertemuan di Kota Malang, Kamis (02/02/2023) tadi.
Adapun isi deklarasi tersebut, diantaranya bahwa keluarga korban tragedi Kanjuruhan di Kota Malang, tidak ikut serta pada unjuk rasa yang berakhir dengan pengerusakan Kantor Merchandise Arema FC, Minggu (29/01/2023) lalu.
“Pertama, bahwa kejadian Minggu 29 Januari 2023, pengerusakan Kantor Arema FC, di sini keluarga korban Kanjuruhan, tidak ikut serta merusak kantor tersebut. Kami meminta kesejahteraan, kesehatan, ekonomi bagi anak-anak kita di masa depan. Kami tidak ingin keluarga korban tragedi Kanjuruhan, menjadi tameng atau senjata bagi mereka-mereka yang menginginkan keadaan ricuh di Kota Malang. Kami keluarga korban Kanjuruhan, mengikuti hukum yang berlaku dan aturan yang berlaku,” papar Arip, yang diikuti oleh para keluarga korban lainnya.
Dalam pertemuan ini, sedikitnya ada 28 dari 33 keluarga korban tragedi Kanjuruhan, yang hadir. “Dari 33 keluarga korban Kanjuruhan wilayah Kota Malang, akan kembali berkumpul semua dan sepakat satu suara. Kalau aksi pada Minggu 29 Januari 2023, ada yang mengatasnamakan 135 korban Kanjuruhan, kembali saya tegaskan, kami tidak ikut aksi tersebut,” ujar Arip usai deklarasi.
Baca juga :
- Fokus Kesolidan Massa, Paslon Nomor Urut 3 Pilkada Kota Malang Tiadakan Kampanye Akbar
- Distribusi Pupuk Bersubsidi Dipermudah, Dispangtan Kota Malang Tunggu Perpres untuk Implementasi
- Pastikan Kesiapan Pilkada, KPU Kota Malang Jadwalkan Apel Besar, Distribusi Logistik dan Pembersihan APK
- Paslon Abadi Soroti Kredibilitas dan Keakuratan Survei Elektabilitas yang Dinilai Berubah-Ubah
- Paslon Abadi Soroti Pentingnya Lakukan Sinergi dan Penanganan Inflasi di Kota Malang
Perlu diketahui, bahwa Arip adalah warga Mergosono, Kota Malang, yang telah kehilangan anak dan dua keponakannya dalam tragedi Kanjuruhan. “Ke depan, harapan keluarga korban Kanjuruhan wilayah Kota Malang, meminta supaya anak-anak kora kesehatan dan kesejahteraanya diperhatatikan,” ujarnya.
Senada dengan yang disampaikan Hari Prasetiono, ayah dari Alm Radina, warga Bandulan, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Bahwa dirinya dan keluarga korban lainnya yang berada di wilayah Kota Malang, tidak ada hubungannya dengan pengerusakan Kantor Arema FC.
“Kita tidak ada hubungan dengan aksi tersebut. Prinsip kita cari kedamaian. Anak kita sudahjadi korban Kanjuruhan, jangan jadi korban lagi. Jangan jadikan kami kambing hitam. Tolonglah mengerti. Saya tidak mau korban dijelek jelekan. Kita hanya menuntut pemerintah untuj kesejahteraan anak cucu kita. Bantu mereka pekerjaan. Terkait masalah hukum sudah ada yang mengatur. Kita ikuti hukum di Indonesia,” ujarnya.
Wiyono, warga Bunga Cendana Bawah, Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, bahwa dirinya tidak menuntut yang aneh-aneh bagi aparat dan pemerintah. Ayah dari alm Vera Puspita Ayu ini menuntut keadilan dan kesejahteraan. “Sebagai ayah korban, jangan sampai dimanfaatkan orang-orang demi kepentingan pribadi. Saya ucapkan terimakasih kepada para keluarga korban Kanjuruhan wilayah Kota Malang, sangat perduli saat saya opname beberapa waktu lalu. Terimakasih juga untuk Kapolresta Malang Kota yang telah peduli,” jelasnya kepada Memontum.com. (gie)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED