SEKITAR KITA
Ini Strategi Percepatan dan Prinsip Pijakan Kota Malang Bangkit dari Pandemi
Memontum Kota Malang – Pandemi Covid-19 memicu terpuruknya segala lini dan aspek. Oleh karenanya, pemerintah daerah selalu miliki terobosan untuk bangkit di masa pandemi, agar roda perekonomian masyarakat tetap berjalan. Di Kota Malang, mulai membangun kembali sektor perekonomian yang memiliki tulang punggung utama pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) kreatif.
“Demi memaksimalkan hal tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menginisiasi adanya Malang Digital Service (Maldis),” ujar Wali Kota Malang, Sutiaji, Kamis (17/06) tadi.
Baca juga:
- Diperiksa 6 Jam oleh KPK, Sejumlah Saksi Pokmas Pilih Bungkam
- Jelang Pilkada, Dispendukcapil Kota Malang Dorong Upaya Jemput Bola Perekaman E-KTP
- Disdikbud Kota Malang Kenalkan Koleksi Museum melalui Program Jemput Bola ke Sekolah
Maldis hadir di tengah-tengah masyarakat, tambahnya, untuk mendekatkan produsen dan konsumen. Pasalnya, saat ini kekuatan ekonomi mulai bergeser dari transaksi langsung menuju e-commerce.
“Jadi, bagaimana antara demand dan perusahaan bisa nyambung, harus kita kuatkan itu,” sambung Wali Kota Malang.
Selain Maldis, ujarnya, ada empat strategi percepatan lainnya. Yaitu, Malang berbagi (Malber), Malang Herbal (Malherb), Malang Beli Produk Lokal (Malpro), dan Malang Bahagia (Malba).
“Untuk Malber, itu merupakan strategi Pemkot Malang, yang mengandalkan penguatan penthahelix selama masa pandemi. Kemudian, Malherb pengembangan produk herbal sebagai alternatif suplemen kesehatan masyarakat,” jelas Sutiaji.
Dorongan penguatan ekonomi dan UMKM lokal, hadir dalam strategi Malpro. Kemudian, puncaknya adalah Malba.
“Kalau bahagia, imunnya kuat. Jika kita memandang sesuatu jangan hanya dilihat saat ini, tapi apa yang terjadi dan bagaimana kita bisa mengatasi,” imbuh Wali Kota Malang.
Selain itu, diakui pria kelahiran Lamongan ini, Pemkot Malang juga miliki tiga prinsip utama pijakan untuk bangkit di masa pandemi. “Tiga hal tersebut adalah adaptif, karakter yang kuat, dan visioner,” tegasnya.
Menurut orang nomor satu di Kota Malang itu, prinsip adaptif, identitas diri, dan futuristik atau visioner dirasa perlu dimiliki untuk bertahan bahkan bangkit dari lesunya akibat pandemi.
“Jangan pernah memandang bahwa hari ini cukup hari ini, harus kedepan. Sehingga, kita punya idealis punya gagasan terus-menerus karena punya masa depan,” sambung Sutiaji.
Bagi Wali Kota Malang, adaptif pada masa pandemi Covid-19 yaitu dengan menyesuaikan diri dengan keadaan. Meskipun, masih dalam masa pandemi Covid-19 bukan berarti kreatifitas terhenti. Justru dalam situasi seperti ini, pemilik kursi N1 itu menegaskan, kreatifitas harus terus diasah dan dimaksimalkan.”Konsep tersebut kemudian dipadukan dengan cara berfikir yang visioner,” terangnya. (hms/mus/sit)
- Kota Malang4 minggu
DPRD Kota Malang Gelar Pelantikan Anggota Legislatif Periode 2024-2029 Sabtu Depan
- Kota Malang3 minggu
Diusung PDI-Perjuangan, Mantan Wali Kota Malang Sutiaji Maju di Pilgub Jatim 2024
- Hukum & Kriminal3 minggu
Cek Kesiapan Pengamanan Pilkada 2024, Ketua Komisi A DPRD Jatim Datangi Polresta Malang Kota
- Kota Malang2 minggu
Paslon Heri Cahyono dan Ganis Rumpoko Kunjungi Pusat Data Bappeda Kota Malang
- Kota Malang3 minggu
Parkir Jadi Isu Prioritas, Pj Wali Kota Malang Tinjau Titik Parkir dan Pembangunan Parkir Vertikal
- Kota Malang4 minggu
Rakor dan Evaluasi di Empat OPD, Pj Wali Kota Malang Bahas Isu Strategis Prioritas
- Hukum & Kriminal4 minggu
Kejari Kota Malang Musnahkan Barang Bukti Inkracht Periode Januari sampai Agustus
- Kota Malang4 minggu
60 Pendaftar Masuk di CASN Kota Malang