Pendidikan
Ikuti PKM-GFK, Mahasiswa UMM Kampanyekan Umbi Porang Pengganti Padi
Memontum Kota Malang – Tim mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengikuti Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) Gagasan Futuristik Kontekstual (GFK). Dengan mengusung ide menggalakkan umbi porang sebagai pengganti nasi untuk mengurangi krisis makanan akibat ledakan populasi Indonesia di masa depan, mereka lolos pada tahap pendanaan oleh Ditjen Dikti.
Salah satu anggota tim, Chrisna Chandra Eka Iriawan, mengungkapkan bahwa lahan dan sumber makanan akan semakin berkurang jika populasi penduduk makin bertambah kedepannya. “Maka dari itu, untuk mengatasi permasalahan lahan tersebut, tim kami dalam PKM-GFK mencari berbagai bahan baku yang mungkin bisa menjadi alternatif pengganti padi. Akhirnya ditemukanlah pengganti padi yang ideal yaitu beras analog yang berasal dari umbi porang. Umbi jenis ini sangat mudah ditanam dan dilestarikan, serta tidak memakan banyak tempat, jadi tidak akan sulit untuk dibudidayakan,” ujarnya, Sabtu (24/07) tadi.
Baca juga:
Mahasiswa Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) tersebut menjelaskan, bahwa hasil akhir dari PKM-GFK yang dikerjakannya adalah sebuah video sosialisasi yang diperuntukkan bagi masyarakat. Dirinya bersama tim, telah merampungkan proses syuting pada 25 Juni lalu. Mahasiswa asal Sorong Papua tersebut juga berencana merampungkan tahap editing pada awal Agustus nanti, sehingga bisa segera disosialisasikan kepada khalayak luas.
“Dalam mengedukasi masyarakat terkait umbi porong, kami menggunakan sarana film fiksi. Proses syuting tidak mengalami banyak kendala karena saya pribadi telah beberapa kali membuat film dokumenter. Mungkin cuma ada masalah-masalah kecil seperti menyamakan waktu luang antara talent dan kru,” ungkap mahasiswa yang akrab disapa Chan itu.
Dalam proses penggarapannya, Chan dibantu tiga teman sejawatnya yang lain. Dirinya berharap dengan pemanfaatan ubi porang sebagai pengganti padi ini, maka dapat diterapkan di masa depan. Sehingga, jika ledakan penduduk terjadi, kemungkinan kurangnya sumber pangan dapat ditekan.
“Selain itu semoga produk video ini akan menjadi batu loncatan tim saya untuk berlanjut ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS). Namun hal terpenting menurut saya adalah bagaimana pesan yang ingin kami sampaikan kepada masyarakat bisa terlaksana melalui film fiksi ini,” terangnya. (mus/sit)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED