Kota Malang
Gelar Audiensi dengan Koalisi Mahasiswa Unitri, Rektor Sampaikan Khusus Tuntutan Pencabutan Pemotongan SPP Tunggu Yayasan
Memontum Kota Malang – Rektor Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang, Prof. Ir. Eko Handayanto, M. Sc., P. hD, akhirnya menggelar audiensi dengan Koalisi Mahasiswa Unitri di Ruang Sidang Rektorat Unitri, Rabu (09/03/2022) tadi. Audiensi yang dilakukan, adalah terkait tuntutan penghapusan kebijakan 20 persen SPP, yang menjadi tuntutan mahasiswa. Turut hadir dalam pelaksanaan itu, Wakil Rektor I, Profesor Dr Ir Widowati MP, Kepala Biro Kemahasiswaan (KBM), Dr. Zudhi Mas’sum, ST., MT, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) hingga Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM).
Rektor Unitri menjelaskan, bahwa kebijakan 20 persen SPP menanti keputusan pihak yayasan. Sedangkan terkait fasilitas sekretariat dan akses WiFi beserta atribut petugas, akan diadakan oleh pihak kampus sendiri.
“Saya sudah sampaikan tadi kepada pihak yayasan, terkait dengan tuntutan pemotongan SPP 20 persen ini. Terkait pencabutan atau tidaknya, kita menanti kebijakan dari pihak yayasan. Sementara mengenai atribut tukang parkir, akan segera diadakan. Namun, terkait Wifi sejauh ini dari pihak kampus sudah membuka akse wifi kampus sejak lama. Jadi, tinggal nanti teman-teman mengaksesnya menggunakan Nim masing-masing,” jelasnya.
Baca juga:
- Fokus Kesolidan Massa, Paslon Nomor Urut 3 Pilkada Kota Malang Tiadakan Kampanye Akbar
- Distribusi Pupuk Bersubsidi Dipermudah, Dispangtan Kota Malang Tunggu Perpres untuk Implementasi
- Pastikan Kesiapan Pilkada, KPU Kota Malang Jadwalkan Apel Besar, Distribusi Logistik dan Pembersihan APK
- Paslon Abadi Soroti Kredibilitas dan Keakuratan Survei Elektabilitas yang Dinilai Berubah-Ubah
- Paslon Abadi Soroti Pentingnya Lakukan Sinergi dan Penanganan Inflasi di Kota Malang
Ditambahkan Rektor, bahwa pihaknya belum mendapatkan laporan dari pihak mahasiswa, terkait menjadi korban indikasi penipuan dari pihak ke tiga dalam pendaftaran mahasiswa baru di Unitri. Karenanya, kampus meminta bukti indikasi penipuan, sehingga dapat mengambil tindak ketegasan.
“Jika memang ada kasus indikasi penipuan seperti itu, mahasiswa segera laporkan ke pihak kampus. Saya meminta teman-teman untuk mengumpulkan bukti-bukti. Sehingga, nanti pihak kampus bisa mengambil tindaka,” tambahya.
Dirinya juga menambahkan, terkait proses pendaftaran, pihak kampus Unitri telah membuka akses pendaftaran secara online sejak lama. “Yang menjadi persoalannya di sini, adalah banyak mahasiswa di Kampus Unitri, yang berasal dari luar Jawa. Yang tentunya, tidak semua bisa paham terkait pendaftaran secara online. Namun, untuk mengantisipasi itu, kami juga melakukan kerja sama dengan pihak alumni Unitri, untuk membantu dalam proses pendaftaran dari mahasiswa baru yang berada di luar Jawa,” lanjutnya.
Sementara itu, Koordinator Lapangan II, Yohanes Bhoka Pega, mengungkapkan dari keempat poin tuntutan mereka hanya menanti jawaban dari pihak yayasan terkait kebijakan SPP 20 persen.
“Terkait kebijakan pencabutan SPP 20 persen tadi, seperti yang disampaikan oleh rektor, bahwa kita hanya tinggal menunggu keputusan dari pihak yayasan,” ujarnya.
Dirinya juga menegaskan, terkait poin kedua yang mereka sampaikan, yakni hanya meminta pihak kampus melakukan tindak tegas dan pengkawalan agar tidak ada lagi indikasi penipuan dari pihak ke tiga dalam pendaftaran mahasiswa baru, ini juga sudah disampaikan. Karenanya, tinggal ada tindak lanjut.
“Kita sudah mendapatkan laporan dari beberapa mahasiswa, yang menjadi korban penipuan tersebut. Kita tidak mau, relasi kerja sama yang dibangun oleh pihak kampus, menjadi dinilai buruk karena tindakan tidak bertanggung jawab mereka. Kita hanya ingin ketegasan dan pengkawalan dari pihak kampus dalam proses pendaftaran mahasiswa baru di Unitri,” terangnya.
Sebagaimana diberitakan, Koalisi Mahasiswa Unitri menggelar aksi damai dengan menyampaikan beberapa tuntutan selain kebijakan SPP. Beberapa tuntutan yang disampaikan, seperti pengadaan atribut parkir kampus, fasilitas sekretariat dan akses WiFi, hingga pengkawalan pihak pendaftaran mahasiswa baru dari pihak ke tiga yang diduga memiliki indikasi penipuan. (mg2/sit)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED