Kota Malang

Dua Mahasiswa ITN Malang Juara 1 Rendering Acsent Udayana 2021

Diterbitkan

-

Memontum Kota Malang – Konsep desa wisata nusantara dengan kebudayaan Bali mengantarkan dua mahasiswa Arsitektur S-1 Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang menjadi Juara 1 Architecture Rendering Competition Acsent 2021. Mereka adalah, Maksimilianus Jata, dan Alessandro Pareira Saputra Wula, mahasiswa Arsitektur Kampus Biru yang mengungguli puluhan peserta rendering dari mahasiswa seluruh Indonesia. Maksimilianus Jata, mengatakan bahwa pihaknya dalam lomba yang diikuti oleh puluhan mahasiswa seluruh Indonesia ini mengangkat konsep ‘Desain Desa Wisata Nusantara – Destinasi Wisata Nusantara dengan Kebudayaan Bali’.

“Kami mengembangkan obyek wisata rumah tinggal bergaya tradisional,” ungkapnya pada awak media, Jumat (25/06).

Baca Juga:

    Dikatakan pria yang akrab disapa Max itu, saat lomba tiap peserta diberi tantangan membuat desain 3D modelling dasar dari panitia sebagai acuan rancangan desain. Peserta diminta untuk merender objek, mengeksplorasi dan berkreasi dalam menentukan material, lighting, suasana dengan tema yang sudah ditentukan.

    “Disini kami banyak sekali merubah material bangunan, interior, dan memperbaiki modelling 3D. Kami menyajikan konsep rendering dengan menceritakan mengenai pentingnya mempertahankan serta merawat warisan budaya nusantara yang merupakan jati diri bangsa Indonesia,” tuturnya.

    Advertisement

     Karya kedua mahasiswa ITN Malang ini disajikan dalam bentuk video animasi berdurasi 3 menit dan panel poster. Menceritakan desa wisata nusantara yang berada di Pulau Bali sebagai destinasi wisata dengan tema nusantara, serta memberikan pola massa yang baik dan lega. Mampu menghadirkan pengalaman berwisata, dengan tidak mengurangi nilai luhur yang dipresentasikan melalui corak dan arsitektur nusantara.

    “Ada empat area yang ditonjolkan dalam rendering. Yakni, area entrance taman wisata, area entrance museum, communal space, dan interior gedung teater. Kemudian tiap area di detailkan dengan wujud fasilitas gedung teater, amphitheatre, museum, tempat ibadah, restoran, dan tempat berjualan buah tangan khas Bali oleh masyarakat sekitar,” papar Max.

    Meskipun dikerjakan bersama, namun tetap ada kesulitan dalam membuat rendering. Seperti halnya device yang digunakan oleh mereka berdua memiliki spesifikasi standard. Padahal lomba yang mereka ikuti termasuk dalam skala kawasan. Dimana banyak sekali bentuk geometri bangunan yang harus detail.

     “Saat pertengahan pengerjaan kami sempat kebingungan. Karena komputer dan laptop yang kami gunakan nyaris tidak bisa mengerjakan modelling pada saat masuk proses rendering animasi di software. Namun, kami tidak kehilangan trik untuk menyelesaikan rendering ini. Meskipun dengan berat hati, akhirnya kami harus menurunkan kualitas animasi karena ada beberapa keterbatasan (komputer),” tandas mahasiswa semester 6 ini.

    Advertisement

    Walau diwarnai berbagai tantangan, rekan satu tim Max, Alessandro Pareira Saputra Wula, merasa pihaknya bisa melewatinya dengan memberikan hasil yang terbaik.

    “Kami sudah berusaha semaksimal mungkin dalam menyiapkan animasi serta panel poster baik dari teknik pengambilan angle kamera dan narasi video. Kami rasa poster karya kami sudah cukup seimbang, penyajian foto dan deskripsinya sangat proporsional,” beber mahasiswa semester 4 itu

    Pria yang akrab disapa Sandro itu berharap akan semakin banyak masyarakat yang peduli pada pentingnya tempat wisata dengan tema nusantara. Sehingga generasi masa depan bisa mempertahankan kelokalan dan identitas bangsa sebagai daya tarik wisata. “Kami, juga berharap kedepannya semakin banyak lomba rendering arsitektur. Karena skill rendering, foto, dan animasi sangat diperlukan pada saat kami terjun di dunia kerja khususnya bidang arsitektur. Pastinya kami sangat senang bisa juara 1, karena effort yang kami keluarkan tidak sia-sia, dan juga mendapatkan pengalaman baru setelah mengikuti lomba ini,” ujar Sandro. (mus/ed2)

    Advertisement
    Advertisement
    Click to comment

    Tinggalkan Balasan

    Terpopuler

    Lewat ke baris perkakas