Kota Malang
DLH Kota Malang Pantau Empat Titik Lahan Kosong Jadi Sasaran Pembuangan Sampah
Memontum Kota Malang – Minimnya Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Kota Malang, membuat beberapa lahan kosong dijadikan tempat pembuangan sampah oleh masyarakat. Salah satunya, seperti yang terjadi di lahan kosong Jalan Esberg, Kelurahan Karang Besuki, Kecamatan Sukun, Kota Malang.
Dari pantauan Memontum.com saat melintasi kawasan tersebut, terlihat salah satu warga ada yang membuang sampah di lahan kosong tersebut. Jika hal itu dilakukan setiap hari, lama-lama sampah semakin bertambah dan menggunung. Sehingga, akan mengurangi ekstetika keindahan Kota Malang.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Noer Rahman Wijaya, mengatakan jika alasan dari warga membuang sampah di lahan kosong, itu karena mereka merasa kejauhan kalau membuang sampah di TPS yang beda kelurahan. Sehingga, warga memilih untuk membuang sampah sembarangan di tempat terdekat.
“Ada empat wilayah, yang dimanfaatkan oleh warga untuk membuang sampah di lahan kosong. Seperti di Jalan Esberg, Jodipan, Kedungkandang dan Tanjung. Alasannya warga, mereka merasa kejauhan kalau membuang sampah di TPS beda kelurahan. Sehingga, ditaruh sembarangan,” jelas Rahman, Rabu (01/02/2023) tadi.
Baca juga:
- Fokus Kesolidan Massa, Paslon Nomor Urut 3 Pilkada Kota Malang Tiadakan Kampanye Akbar
- Distribusi Pupuk Bersubsidi Dipermudah, Dispangtan Kota Malang Tunggu Perpres untuk Implementasi
- Pastikan Kesiapan Pilkada, KPU Kota Malang Jadwalkan Apel Besar, Distribusi Logistik dan Pembersihan APK
- Paslon Abadi Soroti Kredibilitas dan Keakuratan Survei Elektabilitas yang Dinilai Berubah-Ubah
- Paslon Abadi Soroti Pentingnya Lakukan Sinergi dan Penanganan Inflasi di Kota Malang
Karena hal itu, pihaknya akan memperkuat koordinasi dengan masing-masing pihak kelurahan hingga kecamatan, untuk mencari solusi lanjutan dari pengelolaan sampah yang ada di Kota Malang. “Seharusnya secara pengelolaan, mulai dari tingkat RT/RW harus sudah dilakukan, guna untuk meminimalisir jumlah sampah yang ada,” ujarnya.
Kemudian, pihaknya juga akan menganggarkan tambahan amrol sebanyak tiga sampai lima unit yang ditempatkan di lokasi-lokasi TPS dengan frekuensi penumpukan sampah terbanyak. Seperti di TPS Tanjung, TPS sekitar Kedungkandang, dan sebagainya.
“Karena penganggaran khusus TPS tahun 2023 belum ada, tapi kami akan menambah amrol sebanyak tiga sampai lima unit. Bentuknya seperti kontainer truk yang bisa ditempatkan di TPS sebagai tambahan tempat penimbunan sampah,” katanya.
Lebih lanjut disampaikan, untuk total TPS di Kota Malang ada sebanyak 37 TPS dari 52 kelurahan yang ada. Setiap TPS yang ada saat ini, bisa mengakomodir tiga sampai empat kelurahan. Kondisi itu dinilai kurang ideal, seharusnya setiap kelurahan minimal terdapat satu TPS.
“Setiap harinya di Kota Malang terdapat 500 ton sampah yang dihasilkan. Kemudian, frekuensi pengangkutan sampah dari setiap TPS ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) rata-rata empat sampai lima ritasi. Kondisi itu kurang ideal,” ujarnya. (rsy/gie)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED