Pemerintahan
Convid Meningkat, Sutiaji Ingatkan Tidak Berkelompok dan Warning ke Pelaku Usaha Yang Tak Patuhi SE
Memontum Kota Malang – “Saya ingin sampaikan pesan kepada publik, khususnya para pelaku usaha yang tetap saja beraktifitas dengan mobilitas orang yang banyak hadir di tempat, mari kita bangun kesadaran bersama karena nasib kita ada pada kesadaran dan tanggung jawab kita. Tidak ada yang namanya Pemerintah itu berniat dan bersengaja untuk menjadikan orang jadi susah atau merugi, tapi tentang covid 19, ini kita bicara keselamatan lebih dari 1 juta populasi yang ada di kota Malang. Anda abai dan anda tidak sadar kadang virus itu datang darimana karena pergerakan antara kita, satu dan yang lainnya kita tidak tahu. Jadi saya minta indahkan, perhatikan dan patuhi aturan tentang social distance serta bergiat di rumah masing masing, “demikian ditegaskan Sutiaji, Walikota Malang merespon laporan dan informasi masih adanya kegiatan yang berhimpun massa pada cafe cafe.
Dia telah perintahkan Kasatpol PP, dan memonitor Satpol PP juga terus bergerak di lapangan. Karena ternyata tetap bandel, tak segan ditutup ijinnya. Ini menyangkut keselamatan bersama. Janganlah main main, ingat Walikota Malang.
“Ini bukan untuk menakut-nakuti atau membuat resah, lebih pada tanggung jawab untuk memotret fakta sesungguhnya. Sehingga terbangun kesadaran dan tanggung jawab bersama. Ayo lah gotong royong melawan Convid 19,” pesan Pak Aji, demikian Walikota Malang akrab disapa.
Sementara itu Wawali Malang Sofyan Edy Jarwoko, yang juga selaku Dewan Pembina FKUB kota Malang, mengajak semua tokoh agama bersama jamaahnya secara serentak dan simultan untuk gelar doa secara mandiri bagi keselamatan kota Malang dan bangsa Indonesia dari bahaya convid 19.
Keprihatinan Sutiaji, dimahfumi, karena berdasarkan data yang ada pergerakan convid 19 di kota Malang, terus bertambah. Per 21 Maret ini, tercatat untuk ODR (Orang Dengan Resiko) terdata 285 orang, ODP (Orang Dalam Pantauan) sebanyak 78 orang dan PDP (Pasien Dalam Pengawasan) menjadi 8 org dari yang sebelumnya 4 orang.
Seperti diketahui ODR adalah orang orang yang telah ditracking memiliki riwayat karena baru/pernah berpergian dan baru berpergian dari negara atau daerah yang tersuspect corona dan atau berhubungan dengan PDP tapi belum menunjukkan tanda gejala gangguan secara fisik.
Ada pun ODP, seperti ODR tapi sudah menunjukkan gejala gangguan fisik. Sedangkan PDP sudah dalam perawatan medis dan harus masuk rumah sakit atau diisolasi.(*/yan)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED