Kota Malang
Cegah Stunting, Pemkot Malang Perkuat Sanitasi
Memontum Kota Malang – Faktor lingkungan yang tidak higenis, serta sanitasi yang kurang baik, bisa mempengaruhi terjadinya stunting. Untuk mencegah hal tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang lakukan upaya agar sanitasi tetap aman.
Wali Kota Malang, Sutiaji, menjelaskan bahwa sanitasi memang menjadi salah satu strategi kunci di tingkat nasional maupun daerah demi mendukung percepatan pengentasan stunting. “Angka stunting kita terus menurun. Insyaallah, ini terus kita kuatkan di semua area intervensi, baik yang spesifik gizi maupun sensitif termasuk air bersih dan sanitasi,” ungkap Wali Kota Sutiaji.
Sutiaji juga optimis, bahwa dengan berbagai langkah termasuk optimalisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) akan memicu akselerasi pencapaian target agenda stunting di Kota Malang. Tercatat, angka stunting berhasil diturunkan dari 14,53 persen pada tahun 2020 menjadi 9,1 persen pada tahun 2021.
“Sementara dari data Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) cakupan akses sanitasi layak Kota Malang tahun 2021 sebesar 84,98 persen,” katanya.
DAK diberikan kepada tujuh kelurahan yang memenuhi kriteria prioritas. Tujuh kelurahan itu adalah Cemorokandang, Mulyorejo, Sukun, Kebonsari, Kiduldalem, Mergosono dan Samaan. Masing-masing kelurahan akan memperoleh dana berkisar Rp 560 juta hingga Rp 579 juta untuk pembangunan fasilitas sanitasi bagi 75 kepala keluarga (KK).
Baca juga :
- Kendalikan Inflasi, Diskopindag Kota Malang Segera Operasi Pasar dan Pantau Harga Sembako
- Antisipasi Inflasi Jelang Pilkada, Pemkot Malang Siapkan Langkah Strategis
- KPK Kembali Periksa 14 Pokmas di Dugaan TPK Suap Dana Hibah DPRD Jatim
- Pemkot Malang Siapkan Langkah Penanganan Infrastuktur Pasar Comboran dengan Anggaran BTT
- Pj Wali Kota Iwan Targetkan Penyelesaian Data Statistik Sektoral Kota Malang Terpenuhi 100 Persen
Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Ir Diah Ayu Kusumadewi, menerangkan bahwa proses sosialisasi sudah dilakukan pekan lalu. Saat ini, masing-masing lokus sedang mempersiapkan pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang nantinya akan bertindak sebagai pelaksana kegiatan.
“Sesuai Juknis dan Juklak dari pusat, KSM ini nanti yang melaksanakan. Kami memverifikasi administrasinya dan memantau proses. Jadi konsepnya adalah padat karya untuk mendukung pemulihan ekonomi juga,” terang Diah, Jumat (04/03/2022).
Dirinya menambahkan, model sanitasi yang akan dibangun menyesuaikan karakteristik lokasi masing-masing. Sebagian akan menggunakan model biofil, sementara lainnya akan menggunakan skema terpusat seperti Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
“Kita harapkan tidak ada kendala, KSM segera terbentuk dan unsurnya benar-benar mewakili penerima manfaat. Administrasi tertib, pelaksanaan sesuai ketentuan, sehingga sekitar Agustus-September bisa dimanfaatkan masyarakat,” ujarnya. (hms/cw2/gie)
- Kota Malang4 minggu
DPRD Kota Malang Gelar Pelantikan Anggota Legislatif Periode 2024-2029 Sabtu Depan
- Kota Malang3 minggu
Diusung PDI-Perjuangan, Mantan Wali Kota Malang Sutiaji Maju di Pilgub Jatim 2024
- Hukum & Kriminal3 minggu
Cek Kesiapan Pengamanan Pilkada 2024, Ketua Komisi A DPRD Jatim Datangi Polresta Malang Kota
- Kota Malang2 minggu
Paslon Heri Cahyono dan Ganis Rumpoko Kunjungi Pusat Data Bappeda Kota Malang
- Kota Malang4 minggu
Rakor dan Evaluasi di Empat OPD, Pj Wali Kota Malang Bahas Isu Strategis Prioritas
- Hukum & Kriminal4 minggu
Kejari Kota Malang Musnahkan Barang Bukti Inkracht Periode Januari sampai Agustus
- Kota Malang3 minggu
Parkir Jadi Isu Prioritas, Pj Wali Kota Malang Tinjau Titik Parkir dan Pembangunan Parkir Vertikal
- Kota Malang4 minggu
Atasi Pengelolaan Sampah, Kota Malang Terima Bantuan Hibah Rp 180 Miliar dari Bank Dunia