SEKITAR KITA

Canangkan Seribu Labu Plasma, Komunitas Plasmahero Gaet Pemkot Malang

Diterbitkan

-

Canangkan Seribu Labu Plasma, Komunitas Plasmahero Gaet Pemkot Malang

Memontum Kota Malang – Komunitas Plasmahero agendakan pertemuan perdana bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, Senin (15/02) tadi.

Bertempat di Balai Kota Malang, kegiatan itu bertujuan sebagai langkah awal mensukseskan program ‘seribu labu’ Plasmahero.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Sri Winarni, yang hadir dalam forum tersebut mengatakan, bahwa ini merupakan perkenalan pihak Pemkot Malang dengan komunitas Plasmahero.

“Kita hari ini pertemuan awal, untuk membicarakan adanya gerakan yang diinisiasi oleh Komunitas Plasmahero. Di mana, menghimbau kepada penyintas Covid-19 yang memenuhi persyaratan,” ungkapnya.

Advertisement

Baca: Terkait Penutupan Giant MOG, Ini Kata Pakar Ekonomi

Sehingga, pihaknya pun ikut memberikan himbauan dalam gerakan ini. Penyintas Covid-19, untuk mau memberikan donor plasmanya.

Berkaitan dengan lokasi donor plasma, Sri mengatakan, bahwa para penyintas bisa mendatangi PMI (Palang Merah Indonesia) Kota Malang maupun RSSA (Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar).

“Untuk donor plasmanya itu memang kita ada di PMI maupun RSSA. Yang perlu ditekankan, kita harus punya ketersediaan, supaya kalau ada yang butuh kita bisa memberikan,” ujarnya.

Advertisement

Sebab, tambahnya, dari 5 ribu lebih penyintas di Kota Malang, tidak semua bisa memenuhi persyaratan sebagai pendonor plasma konvalesen.

“Sulitnya, dari sekian yang mau donor, hanya sekitar 10 persen yang memenuhi syarat. Syaratnya ada banyak sekali,” tutur Sri.

Founder Komunitas Plasmahero, dr. Ariani MKes SpA(K), menyampaikan bahwa banyak syarat yang diberikan oleh PMI bagi penyintas yang ingin berdonor.

“Syaratnya sangat ketat, untuk terapi plasma ini. Terutama, titer antibodi sars-cov-2 yang harus tinggi, antara 1:80 sampai 1:320. Dicek itu, kalau lolos baru bisa berdonor,” tambahnya.

Advertisement

Lebih lanjut, dr. Ariani menjelaskan bahwa sebenarnya terapi plasma konvalesen di Indonesia masih dalam tahap uji klinis. Namun penerapannya sudah berjalan, bahkan di Kota Malang sendiri efektifitasnya hampir 80 persen.

“Terapi plasma konvalesen di Indonesia masih dalam tahap uji klinis, belum ada rekomendasi dari pusat. Tapi beberapa penelitian sudah berjalan, di Kota Malang pasien covid-19 yang ada di RSSA kita berikan transfusi plasma konvalesen. Hasilnya hampir 80 persen efektifitas kesembuhannya,” terangnya.

Oleh karena itu, bagi dr. Ariani dengan gerakan ini, pihaknya juga turut membantu penelitian yang dilakukan di beberapa tempat. Seperti Balitbagkes (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan), dalam hal uji klinis hasil akhir.

Ke depan, pihaknya juga sedang merancang program ‘seribu labu plasma’ yang akan diadakan di Kota Malang.

Advertisement

“Kita saat ini sedang mencanangkan gerakan nasional ‘1000 labu plasma’. Makanya kami datang untuk mohon support dari pihak Pemkot, maupun stake holder lainnya,” paparnya.

Baca Juga: Polis Tidak Cair, 100 Nasabah Lurug Kantor Bumi Putera

Berdasarkan pengakuannya, seribu adalah target secara nasional. Untuk Kota Malang sendiri, dr. Ariani menginginkan banyak yang tergerak untuk donor.

“Diharapkan, nanti semakin banyak semakin bagus. Karena presentase calon pendonor yang lolos untuk donor biasanya hanya sekitar 10 persen, saking ketat syaratnya,” imbuhnya.

Advertisement

Terkahir dia berharap para penyintas yang dalam kurun waktu 14 hari setelah sembuh segera lakukan screening donor plasma ke PMI atau UTD (Unit Transfusi Darah) terdekat.

“Karena di dalam tubuh penyintas ada benda berharga yang dibutuhkan oleh pasien yang sedang berjuang untuk sembuh di RS,” tutupnya. (cw1/sit)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas