Hukum & Kriminal
Cabuli 3 Anak Tetangga, Pedofil Jatimulyo Nyaris Dihajar Massa
Memontum, Kota Malang – Slamet Hariyadi (33) kuli angkat pasir mengaku warga Kampung Baru Jl Bougenville Bawah, Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jumat (10/4/2020) pukul 21.00, nyaris dihajar massa.
Hal itu dikarenakan ada dugaan Slamet telah mencabuli 3 anak gadis bawah umur yang masih tetangganya. Yakni sebut saja namanya Mawar (8), Melati (7) dan Dahlia (6) dengan cara kemaluannya diraba-raba.
Beruntung petugas Polsekta Lowokwaru segera tiba di lokasi hingga Slamet hanya sempat terkena beberapa pukulan saja. Massa semakin banyak, petugas Polsekta Lowokwaru segera mengamankan Slamet membawanya ke Mapolsekta Lowokwaru hingga dilimpahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Malang Kota.
Informasi Memontum.com. bahwa Slamet sudah memiliki istri dan 1 anak laki-laki. Warga sendiri tidak mengira kalau Slamet adalah seorang pedofil. Sebab selama ini Slamet baik-baik saja dan tidak terlihat berkelakuan bejat.
Aksi jahatnya dimulai pada Februari 2020, saat dirinya bertemu salah seorang korban.
Modusnya si gadis kecil diajak ke rumahnya. Karena korban sudah mengenal Slamet, dia pun mau diajak ke rumahnya.
Saat itu kondisi sepi karena istri Slamet sedang keluar rumah. Saat kondisi sepi Slamet kemudian meraba-raba kemaluan korbanya. Usai melakukan aksi bejatnya, Slamet kemudian memberikan sejumlah uang Rp 5000 dan meminta kejadian ini tidak diceritakan.
Karena aksinya berjalan lancar, beberapa hari kemudian dia memanggil korban lainnya dan diperlakukan hal yang sama. Terkadang para korban diberi uang Rp 5000 terkadang pula korban diberi uang Rp 2000.
Pada Jumat (10/4/2020) sore, salah satu korban cerita kepada kakaknya hingga dilaporkan ke orang tuanya. Saat itulah diketahui kalau ada 3 korban.
Dalam video yang sempat diposting di media sosial Facebook, Slamet sempat tidak mengakui perbuatannya. Dalam video itu pula salah seorang korban yang diperkirakan berusia 7 tahun mengatakan kalau Pak Met (Panggilan Slamet) telah memegang kemaluannya.
Informasinya saat itu sudah banyak warga yang menunggu Slamet di luar rumah. Bahkan salah setu warga sempat memukul wajah Slamet karena geram.
“Semalam petugas Polsekta Lowokwaru sebanyak 6 orang tiba di lokasi. Entah apa jadinya kalau saja tidak ada petugas kepolisian yang datang mengamankan pelaku,” ujar salah seorang kerabat korban saat bertemu Memontum.com di halaman Mapolresta Malang Kota pada Sabtu (11/4/2020) siang.
Kasat Reskrim Polresta Malang Kota Kompol Yunar HP Sirait SIK MIK saat dikonfirmasi Memontum.com, membenarkan bahwa saat itu terduga pelaku masih menjalani pemeriksaan di Unit PPA.
“Aaat ini masih dalam pemeriksaan Unit PPA. Korbannya 3 orang. Masih menunggu hasil pemeriksaan,” ujar Kompol Yunar. (gie/oso)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED