Kota Malang
BMKG Juanda Perkirakan Dua Kecamatan di Kota Malang Masuk Level Waspada Dampak Hujan Lebat
Memontum Kota Malang – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda merilis jika di beberapa wilayah Kota Malang, atau tepatnya di Kecamatan Blimbing dan Kecamatan Lowokwaru, bakal terjadi level waspada cuaca berbasis dampak hujan lebat.
Prakirawan BMKG Juanda, Levi Ratnasari, mengatakan jika dampak dari hujan lebat itu diperkirakan bisa terjadi tanah longsor dan terjadi peningkatan aliran sungai jika area berada di dekat dengan sungai. “Jadi, untuk wilayah Malang (kota, red) sendiri, kami memang mengeluarkan di level waspada. Mengingat di Maret ini masih musim penghujan, meskipun intensitas hujan tidak setinggi di bulan Februari justru itu yang perlu diwaspadai,” jelas Levi, saat dihubungi, Sabtu (04/03/2023) tadi.
Menurutnya, ketika intensitas hujan menurun, maka otomatis penyinaran matahari atau udara terasa panas akan sering terjadi. Sebab, dengan intensitas matahari yang tinggi akan menyebabkan konvektivitas yang tinggi di suatu wilayah.
“Mengingat wilayah Malang dan sekitarnya itu adalah dataran tinggi. Maka ketika terjadi pemanasan di wilayah tersebut akan cepat menimbulkan pertumbuhan awan-awan konvektif. Awan konvektif tersebut dapat menghasilkan hujan lebat, disertai angin kencang dan badai petir pastinya,” jelasnya.
Baca juga :
- Bawaslu Kota Malang Petakan TPS Rawan di Pilkada 2024
- Bawaslu Kota Malang Gelar Apel Pengawasan Pilkada 2024, Tegaskan Pentingnya Integritas
- Mahasiswa di Kota Malang Gelar Aksi Pilkada Bersih dan Netralitas Aparat
- Angka Kemiskinan Kota Malang di Angka 3,91 Persen, BPS Sebut Tak Lepas dari Program Bantuan Pemerintah
- Dishub Kota Malang Rencanakan Transportasi Publik BTS untuk Jangkau Non Angkutan Umum
Kemudian, ditambahkannya jika musim hujan, puncaknya memang terjadi di Januari dan Februari. Namun ketika lepas dari puncak musim hujan, bukan berarti musim hujan sudah berhenti. Melainkan, intensitasnya tidak setinggi di puncak musim hujan tersebut.
“Nah, disitu perlu kewaspadaan. Karena mengingat antara Maret menuju April, itu menuju ke musim kemarau nanti ada yang namanya masa peralihan. Itu justru perlu banyak diwaspadai karena mengingat wilayah Malang, terkadang terjadi banjir atau dampak dari musim hujan itu terjadi di masa peralihan,” katanya.
Sehingga, potensi hujan dengan intensitas lebat disertai petir dan angin kencang justru akan semakin meningkat meskipun tidak setiap hari terjadi seperti di puncak musim hujan. Karena itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati.
“Jangan beraktivitas di luar rumah, jika tidak ada keperluan yang mendesak. Kemudian, memperbarui informasi terkait cuaca melalui media massa maupun media sosial, serta mencari informasi dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait kebencanaan,” imbuh Levi. (rys/sit)
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED
- Kota Malang4 minggu
Semester Genap Tahun Akademik 2023/2024, Unikama Wisuda 470 Mahasiswa
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Akibat LPG Bocor, Dua Warung Makan di Kota Malang Terbakar