Hukum & Kriminal
Pura-Pura Beli, Penipu Gondol Motor Mahasiswa Asing
Memontum, Kota Malang – Sayed Momin Hashemi (24), mahasiswa perguruan tinggi swasta di Kota Malang, asal negara Afghanistan, kos di Perumahaan Permata Hijau, Jalan Permata Hijau Blok F No 101, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Sabtu (3/4/2021) sore, menjadi korban penipuan.
Motor Yamaha Nmax warna hitam tahun 2020 nopol L 5371 FX miliknya yang rencananya dijual seharga Rp 27 juta, dibawa kabur oleh pelaku. Yakni modusnya berpura-pura membeli dan mencoba motor tersebut. Namun saat memcoba motor itu, pelaku langsung tancap gas kabur. Kejadian ini sudah dilaporkan ke Polsek Lowokwaru dan hingga Senin (5/4/2021) siang masih dalam penyelidikan petugas.
Baca juga:
- Jabatan Kasat Reskrim dan Kasat Lantas Polresta Malang Kota Berganti
- Toko Retail Modern Jadi Salah Satu Penyumbang Investasi Kota Malang
- Pemkot Malang Komitmen Percepat Penanganan Penyakit TB Lewat Penataan Lingkungan Sehat
- Kunjungi MPP, Ombudsman RI Apresiasi Potret Pelayanan Publik yang Hampir Sempurna
- Kolonel Pelaut Hartanto Resmi Jabat Komandan Lanal Malang, Siap Jaga Stabilitas Menjelang Pilkada 2024
Informasi Memontum.com bahwa sebelum kejadian, Sayed menawarkan motornya di website jual beli motor dan dimedia sosial Facebook. Yakni seharga Rp 27 juta. Nomer ponselnya juga disertakan dalam iklan tersebut supaya calon pembeli bisa langsung bertransaksi.
Pada Sabtu (3/4/2021) siang, sebuah pesan Whatsapp dari seorang laki-laki mengatakan akan membeli motor tersebut. Bahkan pelaku sempat menawar motor tersebut dengan harga Rp 26 juta. Setelah transaksi melalui pesan Whatsapp teraebut akhirnya disepakati harga Rp 26 juta.
Sorenya pelaku datang dengan menumpang mikrolet ke rumah kos korban.
“Pelaku datang naik mikrolet warna oranye bersama sopir mikroletnya. Pelaku kemudian melihat-lihat kondisi motor,” ujar Sayed.
Setelah melihat-lihat kondisi motor, pelaku kemudian meminta ijin untuk mencoba motor tersebut. Karena saat itu mikrolet dan sopirnya juga masih ada di lokasi, korban pun mengijinkan pelaku mencoba motor tersebut. Namun setelah ditunggu-tunggu, pelaku tidak kunjung kembali.
Setelah 15 menit kemudian, korban sudah mulai panik. Dia pun menanyakannya ke sopir mikrolet yang datang bersama pelaku. Namun setelah mendengar jawaban dari sopir mikrolet tersebut, korban langsung kaget. Dikarenakan sopir mikrolet tersebut tidak mengenal pelaku.
“Sopir mikrolet mengatakan kalau baru mengenal pelaku di Terminal Kota Batu. Pelaku meminta supaya diantar ke kota saya dan akan dibayar Rp 250 ribu. Saat pelaku menghilang, sopir mikrolet tersebut belum dibayar oleh pelaku,” ujar Sayed.
Ternyata sopir mikrolet tersebut tidak kunjung pergi usai mengantar pelaku katena menunggu ongkos carter mikrolet. Tentunya sopir tersebut juga menjadi korban penipuan pelaku.
Korban pun beberapa kali menghibungi nomer ponsel pelaku, namun sudah tidak aktif. Kejadian ini selanjutnya dilaporkan ke Polsek Lowokwaru.
“Ciri-ciri pelaku tinggi badan sekitar 170 cm, berperawakan hitam kurus, dan berusia sekitar 35 tahun. Pelaku mengaku bekerja di Pasar Sayur Kota Batu. Saya tidak tahu namanya,” ujar Sayed.
Saat ini Sayed hanya bisa berharap petugas Polsek Lowokwaru segera menangkap pelakunya dan motornya berhasil ditemukan. (gie)
- Kota Malang4 minggu
DPRD Kota Malang Gelar Pelantikan Anggota Legislatif Periode 2024-2029 Sabtu Depan
- Kota Malang3 minggu
Diusung PDI-Perjuangan, Mantan Wali Kota Malang Sutiaji Maju di Pilgub Jatim 2024
- Hukum & Kriminal3 minggu
Cek Kesiapan Pengamanan Pilkada 2024, Ketua Komisi A DPRD Jatim Datangi Polresta Malang Kota
- Kota Malang2 minggu
Paslon Heri Cahyono dan Ganis Rumpoko Kunjungi Pusat Data Bappeda Kota Malang
- Kota Malang3 minggu
Parkir Jadi Isu Prioritas, Pj Wali Kota Malang Tinjau Titik Parkir dan Pembangunan Parkir Vertikal
- Kota Malang4 minggu
Rakor dan Evaluasi di Empat OPD, Pj Wali Kota Malang Bahas Isu Strategis Prioritas
- Kota Malang4 minggu
60 Pendaftar Masuk di CASN Kota Malang
- Kota Malang4 minggu
Atasi Pengelolaan Sampah, Kota Malang Terima Bantuan Hibah Rp 180 Miliar dari Bank Dunia