Pendidikan
Peringati Hari Air Sedunia, Wawali Kota Malang Kunjungi SDN Kotalama 1 Resmikan Seribu Tomat dan Tanam Pule
Memontum Kota Malang – Hari Air Sedunia yang jatuh pada Senin (22/03) tadi, dimanfaatkan oleh Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, untuk berkunjung ke SDN Kotalama 1.
Dalam kunjungannya itu, pria yang akrab disapa Bung Edi, tidak hanya sekedar meresmikan Sekolah Rindang Buat Terobsesinya Orang Melakukan Aksi Tanam (Seribu Tomat).
Namun, juga meresmikan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) dan tadah hujan, menanam Pohon Pule ke 3.398 hingga 3.498.
Termasuk, dalam kesempatan itu juga ikut menyaksikan empat produk unggulan SDN Kotalama 1, serta menjadi nara sumber dalam webinar Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS).
Baca juga: Perpustakaan SMPN 9 Kota Malang Hadirkan Beragam Keunikan
Orang nomor dua di Kota Malang ini mengatakan, kolaborasi antara pemerintah, akademisi, pelaku usaha dan media menjadi kekuatan utama di Kota Malang.
“Termasuk kaitannya dengan konservasi air. Apalagi, hari ini adalah Hari Air Sedunia. Selamat untuk kita semua yang sudah peduli terhadap lingkungan,” ungkap Wawali.
Bung Edi mengapresiasi konservasi air yang terdapat di SDN Kotalama 1. Di mana, terdapat IPAL dan biopori di lingkungan sekolah yang terletak di Jalan Kebalen Wetan, Kelurahan Kotalama, Kecamatan Kedungkandang.
“Selain itu di tahun 2020 setiap kelurahan di wilayah Kota Malang, sudah dibangun 10 sumur resapan. Terus ini berlanjut supaya alam kita lestari, air kita juga lestari, bersih,” jelasnya.
Menurut Bung Edi, giat hari ini yang berupa penanaman pohon pule, membangun tabungan air dalam bentuk konservasi, dan resapan air merupakan upaya melestarikan alam, khusunya di Kota Malang.
Kepala Sekolah SDN Kotalama 1, Isnaeni SPd MPd, menjabarkan beberapa program yang ada di sekolah ini.
“Pertama ada Seribu Tomat, program ini dilatarbelakangi oleh banyaknya limbah tomat yang ada di lingkungan sekitar sekolah. Kemudian kita juga punya 4 produk unggulan,” beber Isnaeni.
Produk unggulan pertama adalah tomat yang merupakan hasil dari program Seribu Tomat. Kedua, produk unggulan Sekolah Inovasi Bulu Kotoran Ayam (Ibukota).
Inovasi Ibukota ini dilatarbelakangi oleh belum termanfaatkannya bulu dan kotoran ayam oleh warga sekitar yang mayoritas memiliki usaha rumah potong ayam.
Sehingga untuk memanfaatkan limbah tersebut menjadi pupuk padat bulu ayam, pupuk cair bulu ayam, dan pupuk cair kombinasi bulu ayam.
“Ketiga ada produk unggulan jamur, keempat ada hasil kreatifitas siswa SDN Kotalama 1. Yaitu berupa produk daur ulang berbahan dasar bulu-bulu ayam dan karung goni,” imbuhnya.
Berkaitan dengan konservasi air, dijelaskan Isnaeni, selain biopori pihaknya juga memiliki IPAL.
“Di IPAL ada 3 bak, bak penampung pertama untuk limbah air wudhu dan air dari kamar mandi yang telah digunakan atau terbuang. Bak penampung 2 untuk mengendapkan kotoran yang ikut terbawa dari bak penampung 1, dimana didalamnya terdapat kerikil, serabut kelapa, dan arang. Terakhir bak penampung 3, air yang sudah masuk di bak pengendapan berisi lapisan hijau dan jerami,” jabarnya.
Hasil air yang ditampung, dikatakan Isnaeni, akan dimanfaatkan untuk menyiram halaman dan taman yang ada di SDN Kotalama 1. (hms/mus/ed2)
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Akibat LPG Bocor, Dua Warung Makan di Kota Malang Terbakar
- Hukum & Kriminal4 minggu
Ratusan Knalpot Brong Hasil Operasi Zebra Semeru 2024 Polresta Malang Kota Dihancurkan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Komplotan Pelaku Rumah Produksi Narkoba Dilimpahkan ke Kejari Malang, Hukuman Seumur Hidup Menanti
- Hukum & Kriminal4 minggu
Pria Mesum Lakukan Aksi Eksibisionisme ke Karyawati Terekam CCTV Pasar Besar Kota Malang
- Kota Malang4 minggu
Disdikbud Kota Malang Gelar Penguatan Bunda PAUD dan Pokja Bunda PAUD
- Kota Malang4 minggu
Lestari dan Kembangkan Budaya, Disdikbud Kota Malang Gelar Drama Kolosal di Museum Mpu Purwa