Pendidikan
Dikbud Kota Malang Akan Buat Kurikulum Muatan Lokal Hadapi PJJ
Memontum Kota Malang – Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sudah berlangsung genap 1 tahun sejak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud-RI) melayangkan kebijakan ini, dikarenakan kondisi pandemi tanggal 1 Maret 2020 lalu.
Oleh sebab itu dengan masih berlangsungnya PJJ hingga saat ini, dalam ranah pendidikan banyak hal yang harus diperbaiki.
Banyak kendala yang dialami siswa dalam pembelajaran daring saat ini. Dimana mau tidak mau, guru pengajar juga ikut merasakan berbagai keluhan dan problem tersebut.
Seperti yang diceritakan Guru Bahasa Indonesia SMPN 9 Kota Malang, Luluk Hesti Dewi, Senin (01/03). “Banyak kendala yang dilalui siswa, mulai dari kendala sinyal, gadget, hingga kedisiplinan. Sehingga kami berikan bantuan untuk kemudahan siswa kami,” ujarnya.
Bantuan diberikan bagi yang mengalami kendala seperti sinyal, kuota, bahkan ponsel, dengan mempersilahkan mereka untuk datang ke perpustakaan sekolah. Hal itu dimaksudkan untuk bisa memanfaatkan fasilitas sekolah yang ada.
Meski begitu, wanita yang juga merupakan pustakawan di SMPN 9 itu mengatakan, dalam sehari tak banyak siswa yang datang.
“Hanya lima sampai belasan saja yang datang, ada juga beberapa yang kemari untuk remidi atau susulan. Soalnya waktu ujian mereka kehabisan kuota, atau sinyanya jelek,” jabarnya.
Selain itu guru juga memiliki kendala, seperti masalah memori ponsel. “Kami mengajar tak hanya satu kelas saja. Dan tiap kelasnya ada puluhan siswa. Belum lagi guru yang mengajar lebih dari 1 mata pelajaran,” keluhnya.
Oleh sebab itu, ia bersama rekan guru lainnya harus ekstra sabar, dalam mengajar selama pandemi.
BACA JUGA: Penilaian Keseharian Jadi Syarat Kelulusan Siswa Kota Malang Tahun 2021
Berkaitan dengan hal tersebut, sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), Suwarjana, menerangkan bahwa ada beberapa tugas yang harus ia perbaiki di satu tahun pendidikan daring ini.
Yaitu berkaitan dengan pendidikan karakter. Karena lamanya tidak bertemu guru, membuat kedisiplinan dan pendidikan karakter siswa sedikit luntur.
“Pendidikan karakter salah satu PR buat saya. Sebab, adik kita sekarang luntur budi pekertinya. Sekolah sudah melakukan upaya penerapan pendidikan karakter, tapi itu kurang efektif, ” ujarnya.
Sehingga, pihaknya sudah berusaha mengumpulkan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) dan pengawas.
“Kami akan membuat kurikulum muatan lokal untuk budi pekerti. Memang resikonya akan menambah jam pelajaran dan guru pulang agak siang. Semoga nanti tahun 2022 awal sudah kami masukkan,” terangnya. (cw1/ed2)
- Kota Malang4 minggu
DPRD Kota Malang Gelar Pelantikan Anggota Legislatif Periode 2024-2029 Sabtu Depan
- Kota Malang3 minggu
Diusung PDI-Perjuangan, Mantan Wali Kota Malang Sutiaji Maju di Pilgub Jatim 2024
- Hukum & Kriminal3 minggu
Cek Kesiapan Pengamanan Pilkada 2024, Ketua Komisi A DPRD Jatim Datangi Polresta Malang Kota
- Kota Malang2 minggu
Paslon Heri Cahyono dan Ganis Rumpoko Kunjungi Pusat Data Bappeda Kota Malang
- Kota Malang3 minggu
Parkir Jadi Isu Prioritas, Pj Wali Kota Malang Tinjau Titik Parkir dan Pembangunan Parkir Vertikal
- Kota Malang4 minggu
Rakor dan Evaluasi di Empat OPD, Pj Wali Kota Malang Bahas Isu Strategis Prioritas
- Hukum & Kriminal4 minggu
Kejari Kota Malang Musnahkan Barang Bukti Inkracht Periode Januari sampai Agustus
- Kota Malang4 minggu
60 Pendaftar Masuk di CASN Kota Malang