Kota Malang

58 Sekolah Rusak Berat di Kota Malang Bakal Diperbaiki di Tahun 2024

Diterbitkan

-

Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana. (memontum.com/rsy)

Memontum Kota Malang – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang tengah fokus melakukan upaya perbaikan di sejumlah sekolah yang mengalami kerusakan. Perbaikan yang dimaksud, yakni baik itu untuk sekolah di tingkat Sekolah Dasar Negeri (SDN) maupun Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN).

Berdasarkan data yang dipetakan oleh Disdikbud Kota Malang, ada sebanyak 1.121 ruang SDN yang mengalami kerusakan. Kerusakan ini, terbagi mulai dari rusak ringan, sedang atau pun berat. Sementara di SMPN, ada 699 ruang yang mengalami kerusakan ringan, sedang dan berat.

Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana, menyampaikan bahwa perbaikan itu akan dibagi menjadi dua tahapan. Yakni jangka pendek dan jangka panjang. Untuk jangka pendek, akan dilakukan di tahun 2024 ini dan jangka panjang dilakukan di tahun 2025 mendatang.

“Di tahun 2024 ini, kita akan menggandeng CSR sesuai arahan Bapak Pj Wali Kota Malang. Kita upayakan, minimal 10 sekolah yang bisa diperbaiki. Tapi, itu juga tergantung dari kekuatan CSR,” kata Suwarjana, Rabu (04/09/2024) tadi.

Advertisement

Dikatakannya, bahwa kerusakan itu terjadi pada 58 sekolah SD maupun SMP yang tersebar di lima kecamatan Kota Malang. Untuk kerusakan yang dimaksud sebagian besar meliputi atap, struktur bangunan, serta kusen yang keropos. Beberapa yang mengalami kerusakan berat akan menjadi prioritas utama.

Baca juga :

“Saat ini kami masih melakukan rekapitulasi untuk menentukan skala prioritas, agar saat presentasi di hadapan CSR fokus perbaikan bisa lebih jelas,” ujarnya.

Untuk jangka panjang, lanjutnya, pada tahun 2025, perbaikan sekolah akan dilakukan melalui sumber anggaran yang lebih beragam. Termasuk dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Dana Alokasi Khusus (DAK) maupun CSR. Diharapkan, bahwa seluruh kebutuhan perbaikan, baik yang ringan, sedang, maupun berat, dapat tercover sepenuhnya.

“Kami berharap nantinya bisa tercover semua, baik dari CSR, DAK, atau APBD. Mengingat kerusakan yang ada cukup signifikan, total estimasi anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp 32 miliar, dengan rincian Rp 25 miliar untuk SD dan Rp 7 miliar untuk SMP,” jelasnya.

Advertisement

Selain perbaikan bangunan, menurutnya juga akan ditambah fasilitas sekolah seperti toilet. Itu karena jumlah murid saat ini tidak sebanding dengan jumlah toilet yang ada. Langkah ini diambil untuk memastikan lingkungan sekolah tetap mendukung proses belajar mengajar dengan baik.

“Kami berusaha agar perbaikan bisa segera dilakukan, sesuai dengan aturan dan prioritas yang ada,” imbuh Suwarjana. (rsy/sit)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas