Kota Malang
Operasi Gabungan Pekat, Satpol PP Amankan Jasa Pijat Plus hingga Pasangan Bukan Suami Istri
Memontum Kota Malang – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Malang, bersama dengan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Malang dan unsur TNI-Polri, kembali menggelar operasi penyakit masyarakat (Pekat), selama dua hari yakni Kamis (21/07/2022) hingga Jumat (22/07/2022) dini hari. Operasi gabungan itu, menyasar sejumlah tempat, yang diantaranya sebagai tempat menjual minuman keras (Miras).
Kepala Satpol PP Kota Malang, Heru Mulyono, mengungkapkan bahwa sejumlah tempat yang dijadikan sasaran karena tidak memiliki izin menjual Miras. Sehingga, petugas gabungan melakukan penyitaan miras dari berbagai jenis.
“Pemiliki toko akan dikenakan sanksi tindak pidana ringan (Tipiring). Apabila di lain waktu pihak pemilik toko melanggar aturan ini, maka akan dikenakan sanksi lebih berat,” tegas Heru.
Tidak hanya itu, operasi tersebut juga menyasar sebuah penginapan yang berada di wilayah Kelurahan Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Hal itu dilakukan, karena berdasarakan pengaduan dari masyarakat dan juga hasil pemantauan petugas, bahwa tempat tersebut kerap dijadikan tempat prostitusi.
Baca juga:
- Diperiksa 6 Jam oleh KPK, Sejumlah Saksi Pokmas Pilih Bungkam
- Jelang Pilkada, Dispendukcapil Kota Malang Dorong Upaya Jemput Bola Perekaman E-KTP
- Disdikbud Kota Malang Kenalkan Koleksi Museum melalui Program Jemput Bola ke Sekolah
- Kecewa Pelayanan Pengiriman Paket, Konsumen Datangi Kantor JNE Pajajaran Kota Malang
- Tiga Pokmas Tak Penuhi Pemeriksaan KPK, Satu Pokmas Beda Inisial Dipanggil Hari Ini
“Setelah dilakukan pengecekan, petugas menemukan delapan orang muda mudi yang bukan merupakan pasangan suami istri. Di beberapa kamar, petugas juga menemukan alat kontrasepsi,” lanjutnya.
Lebih lanjut dikatakan Heru, bahwa ada seorang wanita yang juga melayani pijat plus. Seorang wanita pemberi jasa pijat tradisional dan pasangan yang mengaku telah menikah siri. Kemudian, petugas langsung membawa mereka ke Kantor Satpol PP Kota Malang untuk dilakukan interogasi lebih lanjut. Kemudian, menandatangani surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.
“Delapan muda-mudi bukan pasangan suami istri dan pemberi jasa pijat plus, dikenakan sanksi tipiring. Wanita yang melayani pijat tradisional, diperbolehkan pulang setelah didata. Sedangkan bagi pasangan nikah siri, dikenakan sanksi wajib lapor,” imbuhnya. (rsy/sit)
- Kota Malang4 minggu
DPRD Kota Malang Gelar Pelantikan Anggota Legislatif Periode 2024-2029 Sabtu Depan
- Kota Malang3 minggu
Diusung PDI-Perjuangan, Mantan Wali Kota Malang Sutiaji Maju di Pilgub Jatim 2024
- Hukum & Kriminal3 minggu
Cek Kesiapan Pengamanan Pilkada 2024, Ketua Komisi A DPRD Jatim Datangi Polresta Malang Kota
- Kota Malang2 minggu
Paslon Heri Cahyono dan Ganis Rumpoko Kunjungi Pusat Data Bappeda Kota Malang
- Kota Malang3 minggu
Parkir Jadi Isu Prioritas, Pj Wali Kota Malang Tinjau Titik Parkir dan Pembangunan Parkir Vertikal
- Kota Malang4 minggu
Rakor dan Evaluasi di Empat OPD, Pj Wali Kota Malang Bahas Isu Strategis Prioritas
- Hukum & Kriminal4 minggu
Kejari Kota Malang Musnahkan Barang Bukti Inkracht Periode Januari sampai Agustus
- Kota Malang4 minggu
60 Pendaftar Masuk di CASN Kota Malang