Kota Malang
Dinas Kesehatan Kota Malang Jemput Bola Pemeriksaan Penyakit Tidak Menular
Memontum Kota Malang – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang melakukan pemeriksaan deteksi dini penyakit tidak menular (PTM) di lingkungan Pemerintahan Kota (Pemkot) Malang. Hal ini dilakukan, guna untuk memantau kesehatan para pegawai.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian PTM dan Kesehatan Jiwa Dinkes Kota Malang, drg Muhammad Zamroni, mengungkapkan bahwa persentase PTM di Kota Malang sekitar 30 persen adalah hipertensi dan diabetes. “Standar pelayanan minimal bidang kesehatan ada 12 indikator, yang salah satunya adalah skrining pada usia produktif,” jelasnya, Selasa (12/07/2022) tadi.
Dijelaskannya, untuk pemeriksaan deteksi dini PTM ini berupa pemeriksaan tekanan darah, berat badan, lingkar perut, dan pemeriksaan gula darah pada usia produktif. Dikatakan, bahwa untuk masyarakat usia produktif di Kota Malang saat ini ada kurang lebih berjumlah 600 ribu jiwa.
“Pelayanan skrining ini bisa dilaksanakan di Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) yang ada di dekat posyandu atau di puskesmas. Namun capaiannya kurang maksimal, sehingga kita lakukan jemput bola periksa gratis atau Jebol Perintis PTM,” lanjutnya.
Baca juga :
- Asrama SMK Muhammadiyah 1 Kota Malang Terbakar
- Pemkot Malang Kampanyekan Gempur Rokok Ilegal melalui Gowes Hantaru 2024
- Kampanye Hari Terakhir, Abah Anton dan Dimyati Manfaatkan Momen dengan Sapa Pedagang Pasar Dinoyo
- Bawaslu Kota Malang Fokus Antisipasi Serangan Fajar dan Politik Uang di Pilkada 2024
- Sambut 2025, Pj Wali Kota Malang Tegaskan Tata Kelola PAD Transparan dan Akuntabel
Disebutkan, untuk jumlah kunjungan jemput bola PTM sudah mencapai 262, dimana obesitas 47 (17,9%), hipertensi 75 (28,6%), dan diabetes militus 14 (5,3%). Upaya jemput bola ini akan terus dilakukan berlanjut hingga tingkat kelurahan.
“Kegiatan ini nantinya berlanjut ke perangkat daerah lain dengan harapan hingga sampai ke tingkat kecamatan dan kelurahan, sehingga tercapai semuanya,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif, mengatakan untuk pelayanan skrining bagi masyarakat dapat dilaksanakan di posbindu terdekat atau ke puskesmas yang ada di wilayah masing-masing. Untuk masyarakat yang terbentur dengan jam kerja, pihaknya siap memfasilitasi.
“Jadi, sementara kita mulai dengan karyawan Pemkot Malang dulu. Nantinya dilanjutkan karyawan swasta dan di tempat umum. Istilahnya jemput bola,” katanya.
Dari hasil pemeriksaan tersebut, jika terdapat ASN atau karyawan yang hasil skriningnya berpotensi mengarah pada hipertensi dan diabetes, maka akan disarankan untuk mengunjungi fasilitas layanan kesehatan (fasyankes). (rsy/sit)
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Akibat LPG Bocor, Dua Warung Makan di Kota Malang Terbakar
- Hukum & Kriminal4 minggu
Ratusan Knalpot Brong Hasil Operasi Zebra Semeru 2024 Polresta Malang Kota Dihancurkan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Komplotan Pelaku Rumah Produksi Narkoba Dilimpahkan ke Kejari Malang, Hukuman Seumur Hidup Menanti
- Kota Malang4 minggu
Bapenda Kota Malang Optimis Capaian PAD 2024 Meningkat