Kota Malang
Kadinkes Provinsi Jatim sebut Dua Klaster Dominasi Omicorn di Jatim
Memontum Malang – Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur mencatat ada 108 kasus Covid-19 Varian Omicron. Sementara dari sejumlah kasus, ada dua klaster yang mendominasi temuan kasus Covid-19 varian Omicron di Jawa Timur.
“Omicron di Jatim ini didominasi dua klaster yang paling menonjol. Yaitu klaster sekolah dan keluarga,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, dr. Erwin Astha Triyono, Minggu (06/02/2022).
Dirinya juga mengatakan, penyebaran varian omicron di Jatim tidak lagi berasal dari transmisi luar negeri atau kedatangan Pekerja Migran Indonesia. “Kalau dahulu itu, penyebaran dari perjalanan luar negeri. Tetapi sekarang, memang lebih banyak dari transmisi lokal,” imbuhnya.
Dokter Erwin juga mengatakan, bahwa reagen untuk pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) di Jawa Timur sangatlah terbatas. “Saat ini kami (Dinkes Provinsi Jawa Timur) hanya mempunyai data 4 Januari, 22 Januari, dan 28 Januari. Selanjutnya kami masih menunggu reagen dari pusat lagi,” imbuhnya.
Baca juga :
- Asrama SMK Muhammadiyah 1 Kota Malang Terbakar
- Pemkot Malang Kampanyekan Gempur Rokok Ilegal melalui Gowes Hantaru 2024
- Kampanye Hari Terakhir, Abah Anton dan Dimyati Manfaatkan Momen dengan Sapa Pedagang Pasar Dinoyo
- Bawaslu Kota Malang Fokus Antisipasi Serangan Fajar dan Politik Uang di Pilkada 2024
- Sambut 2025, Pj Wali Kota Malang Tegaskan Tata Kelola PAD Transparan dan Akuntabel
Dirinya juga menjelaskan, bahwa pihaknya masih menunggu kebijakan dari pusat. “Rencana kebijakannya, apapun hasil PCR nya dianggap saja Omicron, sehingga berikan tata laksana terbaik. Sebab, hampir 90 persen yang ketemu hasilnya Omicorn,” tambahnya.
Karena bahan pemeriksaan WGS ketersediaannya kian terbatas. Maka, pemeriksaan WGS nantinya akan dibatasi. “Jadi, hanya untuk yang kritis, berat atau untuk yang meninggal, atau untuk klaster. Itu yang nanti diprioritaskan pemeriksaan WGS, jadi tidak semua diperiksakan WGS,” terang Erwin.
Terkait kebijakan Perkuliahan Tatap Muka (PTM) di kampus, Erwin mengatakan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada pihak rektorat masing-masing. “Kebijakan perguruan tingginya masing-masing. Kita lebih banyak memegang peranan menata SMA dan SMK. Sedangkan, perguruan tinggi mengikuti petunjuk dari masing-masing rektor,” terangnya. (cw1/sit)
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Akibat LPG Bocor, Dua Warung Makan di Kota Malang Terbakar
- Hukum & Kriminal4 minggu
Ratusan Knalpot Brong Hasil Operasi Zebra Semeru 2024 Polresta Malang Kota Dihancurkan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Komplotan Pelaku Rumah Produksi Narkoba Dilimpahkan ke Kejari Malang, Hukuman Seumur Hidup Menanti
- Hukum & Kriminal4 minggu
Pria Mesum Lakukan Aksi Eksibisionisme ke Karyawati Terekam CCTV Pasar Besar Kota Malang