Kota Malang
Tanaman Terdampak Banjir, Peresmian Taman Merjosari Malang Mundur
Memontum Kota Malang – Wali Kota Malang, Sutiaji, bersama jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Malang meninjau pembangunan Taman Merjosari, Selasa (28/12/2021). Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang terletak di eks Pasar Merjosari tersebut, rencananya akan dibuat menjadi taman bunga.
Namun, orang nomor satu di Pemerintah Kota Malang itu, mengakui bahwa Taman Merjosari belum 100 persen siap dibuka. “Tadi saya sudah lihat Taman Merjosari. Ternyata, taman belum seluruhnya jadi dan masih sebagian,” ujar Wali Kota Sutiaji.
Terlebih karena konsepnya adalah taman bunga, ujarnya, maka bunga pun juga belum tumbuh dan dapat dinikmati keindahannya. “Kalau taman bunga ya saat ini belum bisa dilihat, hanya landscapenya saja. Tapi warna warninya bunga belum nampak, mungkin setahun baru bisa nampak berbunga. Kan tanaman kalau ditanam tidak bisa langsung muncul bunga, ada proses pertumbuhan,” tambahnya.
Baca juga :
- Debat Publik 2, Paslon Abadi Bakal Evaluasi Kinerja Pemerintahan dan Berikan Gaji Kerja untuk Duafa
- Debat Publik 2, Paslon Abadi Siapkan Blusukan untuk Dorong Masyarakat Jadi Subjek Perencanaan Pembangunan
- BPS Kota Malang Prediksi Tingkat Okupansi Hotel Meningkat di November Ini
- KPU RI Pastikan Pelaksanaan Pilkada Serentak Aman di Tengah Musim Penghujan
- Tinjau Persiapan Logistik Pilkada di Kota Malang, KPU RI Ingatkan Ketepatan Distribusi Surat Suara
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Wahyu Setianto, membenarkan bahwa Taman Merjosari belum rampung sepenuhnya. “Saat ini, baru sekitar 96 persen lah. Insyaallah, dalam satu dua hari ini sudah selesai 100 persen,” ujar Wahyu.
Awalnya, mantan Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang itu memprediksi Taman Merjosari bisa dibuka pada 23 Desember 2021. Namun, prediksinya meleset akibat banjir yang sempat menggenangi area taman.
“Sebenarnya kemarin sudah hampir 100 persen, tapi karena tanaman kena banjir, sehingga dihitung lagi, mundur lagi. Jadi, tanaman-tanamannya dikarantina dulu. Dan tetap tanggung jawab pihak pemborong,” terangnya.
Meskipun mengalami kemunduran, dirinya menjelaskan, bahwa pelaksana proyek tidak dikenai denda. “Tidak, karena sesuai kontrak batasnya 30 Desember 2021. Jadi siap difungsikan di awal tahun 2022 mendatang,” terang Wahyu. (mus/sit)
- Kota Malang3 minggu
Dukung Kegiatan Ponpes, Pemkot dan Kemenag Dampingi Pertumbuhan Ponpes
- Kota Malang3 minggu
Gelar Sarasehan Sambut Hari Santri, Pemkot Malang Tekankan Peran Santri di Era Digital
- Kota Malang3 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Hukum & Kriminal4 minggu
Masa Kampanye Pilkada 2024 Bakal Jadi Perhatian Operasi Zebra Semeru
- Hukum & Kriminal3 minggu
Mandi di Sungai Brantas, Siswa SD di Kota Malang Ditemukan Tewas Tenggelam
- Kota Malang3 minggu
Pengajian Ikatan Haji Muslimat Kota Malang Solid Dukung Abah Anton-Dimyati
- Hukum & Kriminal3 minggu
Tipikor KSU Montana, Kejari Kota Malang Sita Tiga Aset di Kota Malang
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Targetkan Penyelesaian Masalah Anak Putus Sekolah Rampung di 2024