Kota Malang

Dana Bantuan Kementerian PUPR Rp 10 Miliar Akan Diarahkan Perbaikan Jalan Rusak dan Berlubang Kota Malang

Diterbitkan

-

Dana Bantuan Kementerian PUPR Rp 10 Miliar Akan Diarahkan Perbaikan Jalan Rusak dan Berlubang Kota Malang

Memontum Kota Malang – Beberapa jalan utama di Kota Malang, masih banyak didapati kerusakan parah. Salah satunya adalah, seperti di Jalan Mayjen Sungkono, Kecamatan Kedungkandang.

Berkaitan dengan hal tersebut, Wali Kota Malang, Sutiaji, mengatakan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP), akan sesegera mungkin memperbaiki sejumlah jalan rusak.

“Dana Alokasi Khusus (DAK) udah diplot dan clear sebetulnya. Tapi karena Covid-19 yang tak kunjung reda, mau tidak mau ya harus direfocusing. Perbaikan jalan ini sudah kita rencanakan sesegera mungkin untuk diperbaiki,” terang Wali Kota Sutiaji, disela-sela acara Press Gathering, Jumat (24/12/2021).

Baca juga :

Advertisement

Artinya, tambah wali kota, di tahun 2022 mendatang, dana bantuan dari Kementerian PUPR sebesar Rp 10 miliar, yang diberikan kepada Pemkot Malang beberapa waktu lalu, juga bisa digunakan untuk perbaikan jalan. Begitu pula dari Pemerintah Provinsi (Pemprov), juga dapat untuk mendanai jalan provinsi. 

“Ke depan, kita inventarisir semua. Istilahnya, tidak mengandalkan dari DAK maupun Pemprov. Namun, akan kita masukkan ke Musrenbang, karena ini infrastruktur kebutuhan masyarakat. Sehingga, insyaallah saat Perubahan Anggaran Keuangan (PAK), kami konsul dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) berkaitan dengan Perwal mendahului APBD perubahan. Dimana, itu akan kita gunakan untuk jalan-jalan yang memang rusak,” beber Sutiaji.

Orang nomor satu di Pemerintahan Kota Malang itu pun, tidak lupa meminta maaf karena ketidaknyamanan yang didapat oleh masyarakat. “Mohon maaf saya sampaikan ke masyarakat. Yang rusak tidak hanya Kota Malang, tetapi di kota-kota lain juga banyak. Saat saya ziarah ke ibu orang tua saya, jalanan di Lamongan dan Gresik, juga rusak. Ya memang curah hujan tinggi, lalu beban yang diterima jalan setiap harinya tidak sesuai kelasnya, bahkan melebihi. Sehingga, nggak salah rusak,” terang Sutiaji. (hms/mus/sit)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas