Kota Malang

Vaksinasi Anak 6 hingga 11 Tahun, Banyak Orang Tua di Kota Malang yang Belum Kumpulkan Formulir Persetujuan

Diterbitkan

-

Vaksinasi Anak 6 hingga 11 Tahun, Banyak Orang Tua di Kota Malang yang Belum Kumpulkan Formulir Persetujuan

Memontum Kota Malang – Vaksinasi anak usia 6 hingga 11 tahun yang kini tengah berjalan di Kota Malang, memiliki persyaratan yang tidak kalah penting. Salah satunya, adalah persetujuan dari orang tua untuk memperbolehkan anaknya menerima vaksinasi Covid-19.

Di Kota Malang sendiri, dikatakan Wali Kota Malang, Sutiaji, masih ada sejumlah orang tua yang belum mengumpulkan formulir kesediaan vaksinasi Covid-19. “Saat ini yang divaksin adalah mereka yang sudah mengumpulkan persetujuan orang tua. Izin dari orang tua itu penting, karena anak usia 6 hingga 11 tahun kan belum bisa menentukan keputusan untuk dirinya sendiri. Khawatir nanti ada demam sedikit kalau habis vaksin, biasanya,” ujar Sutiaji, Selasa (21/12/2021).

Masih adanya beberapa wali murid yang belum mengumpulkan formulir, dikatakan Sutiaji, bukan merupakan indikasi tolakan orang tua untuk memvaksin anaknya. “Bukan, saya belum tahu pastinya. Bisa jadi orang tua belum mengembalikan karena kesibukannya, atau mungkin belum mendaftarkan ke google form yang sudah disebar oleh pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) atau sekolah-sekolah,” tegasnya.

Sejauh ini pun, dirinya menilai bahwa antusiasme masyarakat terhadap vaksinasi umum, pelajar, maupun lansia sangat tinggi. Sehingga, dirinya pun juga optimis penyelenggaraan vaksinasi anak usia di bawah 12 tahun kali ini bisa optimal tergelar.

Advertisement

“Sementara ini tidak banyak bahkan tidak ada yang menolak. Lebih dari 99 persen, masyarakat kita antusias. Artinya, program kita ditangkap dengan baik oleh masyarakat,” paparnya.

Baca juga :

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Dikbud Kota Malang, Suwarjana, dimana ia pun optimis para orang tua mengijinkan anaknya menerima vaksin Covid-19. “Orang tua pasti mengizinkan, cuma dia menunggu waktu saja. Mungkin masih sibuk untuk menjawab google formnya, itu saja. Saya yakin itu,” kata mantan Kabag Umum Pemkot Malang tersebut.

Keyakinan itu, ditegaskan Suwarjana, bukan tanpa alasan. Pasalnya, hingga kini, kita masih ada orang tua murid yang mengirimkan atau baru mengumpulkan kembali formulir tersebut.

“Saya yakin kalau yang sekarang sudah pasti 80 persen, sedangkan 20 persen lainnya yang belum, itu hanya menunggu orang tuanya,” sambung Suwarjana.

Advertisement

Sasaran sebanyak 76.570 pun juga terdata tidak hanya anak-anak yang bersekolah di instansi formal. Melainkan juga yang belum berkesempatan mengenyam bangku pendidikan, belajar di instansi non-formal, maupun di Pondok Pesantren.

“Kalau di sekolah formal, seperti SD Negeri, Swasta, dan MI itu terdata ada 62.760 ada sasaran. Sisanya ya yang non formal dan lain-lain,” terangnya. (mus/sit)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas