Kota Malang
Tingkat Stunting Kota Malang Jauh di Bawah Provinsi dan Nasional
Memontum Kota Malang – Komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) dalam rangka menanggulangi stunting, patut diacungi jempol. Pasalnya, tingkat stunting di Kota Malang berhasil di bawah Provinsi Jawa Timur dan Nasional. Bahkan, kasus stunting yang ditemui di Kota Malang ini bukan kasus yang tergolong stunting berat.
“Stunting kita saat ini 9,9 persen atau sekitar 1.600 balita. Jumlah seluruh balita di Kota Malang sekitar 16.000 an,” terang Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif, Sabtu (13/11/2021).
Angka tersebut, terangnya, ternyata jauh lebih bagus dibandingkan dengan prediksi yang tertera pada Rencana Strategi (Renstra). Pada tahun 2020, kasus stunting di Kota Malang sebesar 14,53 persen.
Baca juga :
- Jabatan Kasat Reskrim dan Kasat Lantas Polresta Malang Kota Berganti
- Toko Retail Modern Jadi Salah Satu Penyumbang Investasi Kota Malang
- Pemkot Malang Komitmen Percepat Penanganan Penyakit TB Lewat Penataan Lingkungan Sehat
- Kunjungi MPP, Ombudsman RI Apresiasi Potret Pelayanan Publik yang Hampir Sempurna
- Kolonel Pelaut Hartanto Resmi Jabat Komandan Lanal Malang, Siap Jaga Stabilitas Menjelang Pilkada 2024
“Sesuai Renstra, target kita memang di bawah 14 persen. Tahun sebelumnya kita di angka 14 persen lebih sedikit, jadi tahun ini harus lebih baik. Dan ternyata benar, berdasarkan evaluasi pada bulan Agustus tingkat stunting menurun dan tercatat 9,9 persen. Finalnya nanti evaluasi di bulan Desember,” beber mantan Dirut RSUD Kota Malang tersebut.
Lebih dari itu, angka stunting yang rendah ini juga lebih baik dibandingkan standart Provinsi maupun Nasional.
“Jawa Timur standartnya 20 persen untuk stunting, nah kita sudah di bawah provinsi. Kemudian, standart nasional pun juga hampir sama, sekitar 20 sampai 21 persen,” bebernya.
Kondisi balita stunting di Kota Malang, dijelaskan dr Husnul, bukan termasuk kedalam kategori kasus kesehatan yang berat. “Stunting di Kota Malang itu bukan kasus yang berat. Hanya seperti berat badan yang tidak naik dalam beberapa kali penimbangan. Kedua, antara umur dan tinggi badan belum sesuai. Intervensinya ada yang spesifik, ada yang scientific,” terang mantan Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Kota Malang itu. (mus/sit)
- Kota Malang4 minggu
DPRD Kota Malang Gelar Pelantikan Anggota Legislatif Periode 2024-2029 Sabtu Depan
- Kota Malang3 minggu
Diusung PDI-Perjuangan, Mantan Wali Kota Malang Sutiaji Maju di Pilgub Jatim 2024
- Hukum & Kriminal3 minggu
Cek Kesiapan Pengamanan Pilkada 2024, Ketua Komisi A DPRD Jatim Datangi Polresta Malang Kota
- Kota Malang2 minggu
Paslon Heri Cahyono dan Ganis Rumpoko Kunjungi Pusat Data Bappeda Kota Malang
- Kota Malang3 minggu
Parkir Jadi Isu Prioritas, Pj Wali Kota Malang Tinjau Titik Parkir dan Pembangunan Parkir Vertikal
- Kota Malang4 minggu
Rakor dan Evaluasi di Empat OPD, Pj Wali Kota Malang Bahas Isu Strategis Prioritas
- Kota Malang4 minggu
60 Pendaftar Masuk di CASN Kota Malang
- Kota Malang4 minggu
Atasi Pengelolaan Sampah, Kota Malang Terima Bantuan Hibah Rp 180 Miliar dari Bank Dunia