SEKITAR KITA

Vaksin AstraZeneca Kota Malang Bukan Bets CTMAV547

Diterbitkan

-

Memontum Kota Malang – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Pusat tengah melakukan proses investigasi dan pengujian pada vaksin AstraZeneca Bets CTMAV547. Pasalnya ditemukan banyak Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius akibat vaksin jenis ini. Menanggapi hal tersebut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr Husnul Muarif, mengatakan bahwa Provinsi Jawa Timur tidak termasuk didalamnya.

“Jadi ada sekitar 448 ribu dosis Bets CTMAV547 yang tersebar di 7 provinsi, yang dihentikan penggunaannya. Namun Provinsi Jawa Timur, termasuk Kota Malang tidak termasuk,” ungkapnya pada awak media, Senin (17/05).

Baca juga:

Berdasarkan keterangan pria yang pernah menjabat sebagai Direktur RSUD Kota Malang itu, tiap vaksin memiliki nomor bets. Dimana itu adalah kode vaksin yang diproduksi dan kemudian didistribusikan. “Jadi AstraZeneca masih bisa diteruskan dan digunakan. Insyaallah warga Kota Malang tak perlu khawatir,” tegasnya.

Sebanyak 100 ribu dosis vaksin AstraZeneca sendiri sudah diterima oleh Dinkes Kota Malang sebelum lebaran lalu. Dan akan digunakan mulai Senin ini. “Jadi per hari ini kita pakai vaksin AstraZeneca, sudah tidak Sinovac lagi. Karena kita kan juga hanya menerima pengiriman dari pusat. Jadi apa yang kita terima ya itu yang digunakan,” tambahnya.

Advertisement

Kedua jenis vaksin tersebut dikatakan dr Husnul memiliki perbedaan yang terletak pada pemberian dosis pertama dan kedua. “Kalau Sinovac, 14 hari setelah dosis pertama diberikan, lalu dosis kedua. Sedangkan AstraZeneca, jaraknya 12 minggu dari dosis pertama ke kedua,” terang dr Husnul. (mus/ed2)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas