Kota Malang

Festival Kali Brantas Kota Malang Jadi Pionir Daerah Lain dalam Semarakkan Hari Sungai Nasional

Diterbitkan

-

FESTIVAL: Suasana peringatan Festival Kali Brantas pada tahun lalu. (ist)

Memontum Kota Malang – Festival Kali Brantas yang akan digelar untuk kedua kalinya di Kota Malang, atau pada tujuh Kampung Tematik, kini tengah menjadi pionir daerah lain yang dilintasi Sungai Brantas. Hal tersebut, dikatakan oleh Ketua Pokdarwis Kota Malang, Isa Wahyudi, Jumat (14/07/2023) tadi.

Kegiatan tersebut, menurutnya, nantinya akan dilakukan bertepatan dengan peringatan Hari Sungai Nasional. Pria yang kerap disapa Ki Demang itu, menyampaikan, bahwa pada rangkaian kedua sudah diikuti oleh beberapa daerah di Jawa Timur, seperti Kota Kediri, Kabupaten Blitar dan Mojokerto.

“Jadi, Kota Malang menjadi pionir Festival Kali Brantas. Berharap, nantinya 14 kota dan kabupaten yang dilintasi Sungai Brantas ini juga menyelenggarakan festival bersama-sama, pada saat peringatan Hari Sungai. Di rangkaian kedua ini nanti, akan diikuti oleh Kota Kediri, Kabupaten Blitar dan Mojokerto,” kata Ki Demang.

Baca juga:

Advertisement

Dalam kegiatan tersebut, tambahnya, akan dilakukan di Sumber Brantas dengan Petik Tirta Amerta, yang akan diambilkan oleh pihak terkait. Kemudian, air tersebut akan dibawa ke Kota Malang dan ketika sampai di beberapa kampung tematik, akan dilakukan berbagai runtutan acara.

“Jadi, nanti kalau sudah Kelurahan Dinoyo, Kota Malang, akan dilakukan Kenduren Kali Brantas. Setelah itu, berurutan ke Kampung Gerabah, Penanggungan dilakukan larung sesaji, setelah itu ada kampanye bersih kaliku putih kampungku di kampung putih. Kemudian, akan ada nyanyian brantas kaliku arema kampungku, lalu gugur gunung metri kali brantas dan sore menjelang ada nyadran kali brantas dengan tampilan tari-tarian, baru ditutup dengan nyuluh kali brantas, setelah itu arak-arakan lampion kali brantas,” jelasnya. 

Ditambahkannya, jika kegiatan tersebut tentunya juga sebagai bagian dari kampanye sungai bersih, bagaimana masyarakat menghargai lingkungan sungai. Karena sungai, diyakini telah menjadi pusat peradaban episentrum perdagangan di masa kerajaan.

“Sungai Brantas ini dijadikan salah satu episentrum perdagangan, pusat kehidupan atau titik nadi dari pusat pemerintahan kerajaan medang kamulan sampai kerajaan Kanjuruhan, Singosari, kemudian di masa kerajaan Majapahit,” tuturnya.

Advertisement

Lebih lanjut, Ki Demang juga menyampaikan jika Festival Kali Brantas ke dua ini nanti akan berbeda dengan sebelumnya. Salah satunya, yaitu kegiatan bersih-bersih, dan ketujuh kampung tersebut akan banyak terlibat.

“Dahulu kan tidak ada, dan lebih banyak happening art. Kemudian, dulu konsepnya banyak di Pokdarwis. Sekarang kampungnya lebih banyak terlibat,” imbuh Ki Demang.

Sebagai informasi, Festival Kali Brantas tersebut nantinya akan diselenggarakan pada Jumat (21/07/2023) hingga Kamis (27/07/2023) mendatang. (rsy/sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas