Pemerintahan
Wali Kota Malang Dukung Kesetaran Gender Dalam Segala Lini
Memontum Kota Malang – Hari Kartini yang jatuh pada 21 April ini, dimaknai mendalam oleh Wali Kota Malang, Sutiaji. Beberapa program Pemerintah Kota (Pemkot) Malang sebagai bentuk dukungannya terhadap kaum perempuan sudah kerap dilaksanakan.
“Indeks gender kita bagus, dan Perkembangan Pengarus Utamaan Gender (PUG) di Kota Malang sudah komplit. Mencakup komitmen, kebijakan, kelembagaan, sumber daya, data, sistem informasi, Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE), dan peran serta,” ungkapnya, Rabu (21/04).
Baca juga:
- Jabatan Kasat Reskrim dan Kasat Lantas Polresta Malang Kota Berganti
- Toko Retail Modern Jadi Salah Satu Penyumbang Investasi Kota Malang
- Pemkot Malang Komitmen Percepat Penanganan Penyakit TB Lewat Penataan Lingkungan Sehat
Terlebih, kepedulian Wali Kota Sutiaji terhadap kesetaraan gender pun diperkuat dengan misi ke tiganya dalam membangun Kota Malang. Yaitu mewujudkan kota yang rukun dan toleran berazaskan keberagaman dan keberpihakan terhadap masyarakat rentan dan gender. “Pada misi Kota Malang yang ketiga itu kan langsung berkaitan dengan kaum rentan dan gender. Sehingga itu yang diupayakan untuk kita kuatkan,” tambahnya.
Menurut orang nomor satu di Kota Malang itu, kesetaraan gender tidak hanya memaknai perihal mengangkat harkat martabat perempuan saja. “Namun makna gender adalah bagaimana perilaku sosial kita sehari-hari juga mengedepankan kesetaraan,” imbuhnya.
Keterlibatan perempuan dalam lingkup Pemkot Malang pun juga dirasa pemilik kursi N1 ini sudah tinggi. Dimana dirinya tidak pernah melihat jenis kelamin untuk masalah profesionalitas. Melainkan kompetensi yang dimiliki tiap individu dalam mengemban tugas dan tanggung jawab. “Kita itu di Kota Malang tidak pernah membedakan perempuan atau laki-laki. Yang punya kompetensi dan yang kompeten ya itu kita apresiasi,” tegasnya.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), dikatakan Sutiaji, basicnya adalah merit sistem. Sehingga kesemuanya dinilai berdasarkan kemampuan atau keahlian “Bahkan Asisten, Staff Ahli, dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kota Malang yang perempuan banyak. Sekitar 20 persen dari jumlah total,” ujar politisi Partai Demokrat ini.
Kesemuanya itu adalah Asisten 2, Diah Ayu Kusuma Dewi, Asisten 3 sekaligus Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Sri Winarni, Staf Ahli Pembangunan, Kesejahteraan Rakyat dan Sumberdaya Manusia, dr Asih Tri Rachmi. Kemudian ada Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB), Penny Indriani.
Selanjutnya, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar), Ida Ayu Made Wahyuni, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil), Eny Hari Sutiarni, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dwi Rahayu, dan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), Rinawati. (hms/mus/ed2)
- Kota Malang4 minggu
DPRD Kota Malang Gelar Pelantikan Anggota Legislatif Periode 2024-2029 Sabtu Depan
- Kota Malang3 minggu
Diusung PDI-Perjuangan, Mantan Wali Kota Malang Sutiaji Maju di Pilgub Jatim 2024
- Hukum & Kriminal3 minggu
Cek Kesiapan Pengamanan Pilkada 2024, Ketua Komisi A DPRD Jatim Datangi Polresta Malang Kota
- Kota Malang2 minggu
Paslon Heri Cahyono dan Ganis Rumpoko Kunjungi Pusat Data Bappeda Kota Malang
- Kota Malang3 minggu
Parkir Jadi Isu Prioritas, Pj Wali Kota Malang Tinjau Titik Parkir dan Pembangunan Parkir Vertikal
- Kota Malang4 minggu
Rakor dan Evaluasi di Empat OPD, Pj Wali Kota Malang Bahas Isu Strategis Prioritas
- Kota Malang4 minggu
60 Pendaftar Masuk di CASN Kota Malang
- Kota Malang4 minggu
Atasi Pengelolaan Sampah, Kota Malang Terima Bantuan Hibah Rp 180 Miliar dari Bank Dunia