Pendidikan

Dikbud Malang Teken MoU Untuk Fasilitasi Lembaga Budaya yang Tidak Berakta Notaris

Diterbitkan

-

Dikbud Malang Teken MoU Untuk Fasilitasi Lembaga Budaya yang Tidak Berakta Notaris

Memontum Malang Kota – Peningkatan ketahanan budaya terus digalakkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Malang.

Seperti yang terlihat dalam giat Peningkatan Kapasitas Lembaga Kebudayaan, Kamis (18/03) di salah satu hotel Kota Malang.

Dalam kegiatan yang juga dihadiri Wali Kota Malang, Sutiaji, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dikbud juga menandatangani MoU dengan Ikatan Notaris Indonesia (INI).

Kepala Dikbud Kota Malang, Suwarjana, mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk memberikan fasilitas bagi para budayawan yang belum memiliki akta notaris.

Advertisement

“Kami lihat masih banyak lembaga kebudayaan di Kota Malang yang belum ada akta notarisnya. Sedangkan menurut aturan terbaru, kami bisa berikan dana hibah ke lembaga kebudayaan jika mereka punya akta notaris. Sehingga MoU dilakukan sebagai bentuk fasilitas mempermudah teman-teman budayawan untuk mendapatkan akta notaris,” ungkapnya.

Baca juga: Penilaian Keseharian Jadi Syarat Kelulusan Siswa Kota Malang Tahun 2021

Namun, Suwarjana mengaku, masih belum bisa memastikan jumlah lembaga Kebudayaan yang belum memiliki akta.

“Ada berapa lembaga masih didata. Yang jelas pak Wali beri intruksi dan arahan untuk lebih banyak berinteraksi dengan budayawan,” tambahnya.

Advertisement

Tidak adanya akta notaris bagi lembaga kebudayaan juga membuat Pemkot Malang juga kesulitan dalam memberi bantuan. Hal itu disampaikan oleh Wali Kota Malang, Sutiaji, yang juga menghadiri giat tersebut.

“Jadi hari ini nanti kita kuatkan para budayawan. Karena saat ini sebenarnya sudah enak, ada payung hukumnya yaitu UU No 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan,” terangnya.

Lebih lanjut, orang nomor satu di Kota Malang itu menyampaikan peningkatan budaya ini juga harus diterapkan dalam aktifitas sehari-hari.

“Contohnya saja budaya bersosial media, netizen Indonesia miris karena terkenal kurang sopan. Jadi saya harap pendidikan berkarakter harus dikuatkan. Dan para budayawan harus turut serta juga dalam upaya ini,” tutur pemilik kursi N1 ini. (mus/sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas