Berita

Pengungsi Wamena Tiba di Kota Malang, Disambut Gubernur Jatim

Diterbitkan

-

Memontum Kota Malang – Sebanyak 120 pengungsi dari Wamena Papua, Rabu (2/10/2019) pukul 16.30, tiba di kantor Bakorwil III Provinsi Jatim di Jl Simpang Ijen, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Tampak wajah-wajah lelah penuh kesedihan karena mereka kehilangan sebagian harta bendanya dan juga pekerjaaan akibat konflik di Wamena.

Sebelumnya, mereka berangkat dari Wamena dengan pesawat angkut militer C-130 A1305 Hercules, tiba di Bandara Lanud Abd Saleh Malang. Beberapa diantaranya bahkan terlihat sedang sakit hingga terpaksa harus segera.mendapatkan perawatan medis yang sudah disiapkan.

Para pengungsi saat turun dari bus setiba di Kantor Bakorwil. (gie)

Para pengungsi saat turun dari bus setiba di Kantor Bakorwil. (gie)

Saat tiba di kantor Bakorwil, para pengungsi ini langaung dipersilahkan memakan hidangan dan pendataan..sesangkan yang sakit langaung ditangani oleh petugas medis. Gubernur Jawa Timur Dra Hj Khofifah Indar Parawansa MSi, ditemani oleh Bupati Malang, Sanusi, Kapolres Malang Kota AKBP Dony Alexander SIK MH, Dandim 0833 Letkol Inf Tommy Anderson dan juga Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan ujung SIK MH, tampak menenangkan dan menghibur para pengungsi supaya tisak terlalu larut dalam kesesihan. Bahkan Khofifah saat sambutannya sempat mengajak para pengungsi untuk bersholawat.

Baca : Warga Sampang Pulang Dari Papua

Para pengungsi ini kemudian didata satu persatu untuk dibawa pulang ke rumahnya masing-masing. Diantaranya Surabaya, Kota dan Kabupaten Probolinggo, Lumajang, Pasuruan, Jember dan bahkan ada pula yang beralamat Solo dan Purwokerto.

Advertisement
Gubernur Jatim Khofifah saat menemui salah satu pengungsi yang sedang sakit. (gie)

Gubernur Jatim Khofifah saat menemui salah satu pengungsi yang sedang sakit. (gie)

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa setelah dilakukan pendataan para pengungsi ini akan disalurkan ke daerahnya masing-masing melalui dinas sosial.

” Karena sebagaian besar pakaian hanya yang melekat di badan, kita siapkan pakaian ganti siap pakai. Sembako dan bekal masing-masing Rp 1 juta, kecuali balita dan anak-anak,” ujar Khofifah.

Ditambahkan pula, bagi yang sakit bisa.mendapat pelayanan Pemprov bisa di Dr Soetomo dan juga RSSA Malang. ” Kita punya Posko di Jayapura. Posko.itu akan mengadministrasikan pera perantau yang datang dari Jawa timur. Baik yang berada di Jayapura maupun Wamena. Mereraka bisa untuk berkomunikasi di Posko untuk dilakukan pendataan,” ujar Khofifah.

Baca Juga : Sebagian Warga Sampang Masih di Wamena

Dijelaskan oleh salah satu pengungsi, yakni Nur Faijin (52) warga Kedemangan, Pronolinggo. Dia bekerja sebagai tukang ojek di Wamena. Dia terpaksa ikut mengungsi pulang ke Jawa Timur, karena situasi sudah tidak lagi memungkinkan.

Advertisement

” Motor yang setiap harinya saya gunakan untuk ngojek, telah dibakar. Kios-kios milik teman-teman juga terbakar. Alhamdulillah kita masih nisa pulang ke Jawa Timur,” ujar Faijin. (gie/yan)

 

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas