Kota Malang
Kemenhub Dukung Rencana Pemkot Malang Ubah Transportasi Publik dengan Skema By The Service
Memontum Kota Malang – Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk mengubah transportasi publik dengan skema By The Service (BTS), akan didukung sepenuhnya oleh pemerintah pusat, yaitu Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI. Hal itu, dikatakan Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, Rabu (26/06/2024) tadi.
Menurut pria yang menduduki kursi N1 di Kota Malang, rencaba tersebut juga sejalan dengan program yang ada di Kemenhub. Terlebih, juga sudah diterapkan di Kota Solo dan Palembang. Termasuk transportasi publik saat ini tidak begitu diminati oleh masyarakat.
“Kemarin setelah bertemu dengan Direktur Jenderal (Dirjen) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktur Angkutan Darat, mereka mendukung sepenuhnya dan setuju. Termasuk juga akan membantu studi kelayakan, serta mereka akan mensupport dan subsidinya akan dibantu,” kata Pj Wali Kota Wahyu.
Kemudian, dikatakannya bahwa dalam rencana tersebut nantinya Direktur Angkutan Darat akan melakukan kunjungannya ke Kota Malang. Itu dilakukan untuk mengecek secara langsung kondisi Angkutan Kota (Angkot) di Kota Malang.
“Nanti kalau memang sudah disetujui, subsidi yang ada di Solo dan Palembang itu lambat laun dikurangi. Nah itu akan dialihkan ke Kota Malang. Tetapi rencananya dari Kemenhub akan datang ke Kota Malang mengecej secara langsung seperti apa,” ucapnya.
Baca juga :
Kajian perencanaan itu akan dilakukan pada tahun 2024 ini, sehingga diharapkan nantinya dapat segera terealisasikan. Untuk besaran subsidi yang diberikan, menurutnya itu tergantung dari jumlah pengajuan dan kelayakan transportasi publik.
“BTS ini sangat betul-betul diharapkan dan diinginkan segera terealisasi. Kita sudah melakukan kajian dan dalam persyaratannya itu harus kita tentukan dulu rutenya, kemudian jumlah kendaraannya berapa, nanti setelah itu baru ketemu besaran anggaran subsidinya,” jelasnya.
Lebih lanjut, dalam rencana awal pengaktifan BTS ini nantinya juga akan digratiskan terlebih dahulu. Agar masyarakat juga dapat menikmati. Apalagi fasilitas yang diberikan juga memberikan kenyamanan bagi para penumpang.
“Karena ber AC, tepat waktu, tidak menunggu penuh, kemudian pelayanan dari driver ramah, ada wifinya, apabila ngebut oleh operator pasti langsung ditegur dan kita masih menyusun rute-rute yang paling diminati. Tapi sudah kita lihat, untuk rute itu yang menuju ke mal, pasar, kantor atau ke pendidikan,” katanya.
Sebagai informasi, nantinya para penumpang yang akan menggunakan transportasi publik tersebut harus menunggu di halte-halte yang sudah disediakan. Sehingga, tidak bisa langsung memberhentikan di pinggir-pinggir jalan.
“Karenakan dihitung waktunya dan harus tepat waktu. Jadi orang yang akan menikmati itu akan senang. Walaupun kosong mereka harus berangkat dan itu nyaman sekali. Para sopir juga akan digaji sesuai dengan UMK Kota Malang,” imbuh Wahyu. (rsy/sit)
- Kota Malang4 minggu
DPRD Kota Malang Gelar Pelantikan Anggota Legislatif Periode 2024-2029 Sabtu Depan
- Kota Malang3 minggu
Diusung PDI-Perjuangan, Mantan Wali Kota Malang Sutiaji Maju di Pilgub Jatim 2024
- Hukum & Kriminal3 minggu
Cek Kesiapan Pengamanan Pilkada 2024, Ketua Komisi A DPRD Jatim Datangi Polresta Malang Kota
- Kota Malang2 minggu
Paslon Heri Cahyono dan Ganis Rumpoko Kunjungi Pusat Data Bappeda Kota Malang
- Kota Malang4 minggu
Rakor dan Evaluasi di Empat OPD, Pj Wali Kota Malang Bahas Isu Strategis Prioritas
- Hukum & Kriminal4 minggu
Kejari Kota Malang Musnahkan Barang Bukti Inkracht Periode Januari sampai Agustus
- Kota Malang3 minggu
Parkir Jadi Isu Prioritas, Pj Wali Kota Malang Tinjau Titik Parkir dan Pembangunan Parkir Vertikal
- Kota Malang4 minggu
Atasi Pengelolaan Sampah, Kota Malang Terima Bantuan Hibah Rp 180 Miliar dari Bank Dunia