Kota Malang

Posko Pengaduan Korban Kebakaran Malang Plaza Dibanjiri Pemilik Stand, Satu Pemilik Rugi hingga Rp 1 Miliar

Diterbitkan

-

Posko Pengaduan Korban Kebakaran Malang Plaza Dibanjiri Pemilik Stand, Satu Pemilik Rugi hingga Rp 1 Miliar
PENGADUAN: Sujumlah pemilik stand di Malang Plaza, saat di posko pengaduan di Mini Block Office Balai Kota Malang. (memontum.com/rsy)

Memontum Kota Malang – Puluhan korban atau pemilik stand dari dampak peristiwa kebakaran di Pusat Perbelanjaan Malang Plaza, Kota Malang, berdatangan ke Posko Pengaduan yang ada di Mini Block Office, Balai Kota Malang, Selasa (02/05/2023) tadi. Kedatangan mereka, adalah untuk mengikuti proses pendataan sebagaimana yang diarahkan oleh Pemkot Malang.

Seperti salah satu korban atau pemilik lapak atas nama Yaning, menyampaikan jika tafsir kerugian yang dialami ditaksir mencapai Rp 1 miliar. Sebab, dirinya memiliki dua lapak. Yakni, satu tempat ataubstand di Lantai I dan satu tempat lainnya di Lantai III.

“Saya berjualan HP, aksesoris HP, case, dan powerbank. Sementara, HP-HP yang saya jual ke konsumen adalah HP baru. Saya sendiri memiliki dua lapak (stand, red) terpisah,” ujar Yaning, saat ditemui di Posko Pengaduan.

Terkait dengan musibah kebakaran, Yaning mengaku, tidak memiliki firasat apapun jika bakal terjadi musibah tersebut. Sementara, dirinya justru mulai mengetahui kabar kebakaran yaitu saat pukul 00.30. Saat beristirahat di rumahnya, dirinya diberi informasi dan segera menuju ke lokasi kejadian.

Advertisement

Baca juga:

“Kalau awalnya bagaimana, saya itu tidak tahu. Tetapi tadi pukul 00.30, ditelpon kalau Malang Plaza kebakaran. Jadi kami langsung berangkat dan sampai di sana kebakarannya sudah parah,” ucapnya.

Pihaknya berharap, ke depan manajemen pusat perbelanjaan Malang Plaza dan Pemkot Malang bisa mencarikan tempat alokasi sementara. Sebab, pekerjaan tersebut menjadi mata pencaharian utama bagi dirinya.

“Ya, semoga saja dicarikan tempat alokasi sementara. Karena inikan pembangunannya kemungkinan tidak bakal selesai satu tahun atau dua tahun. Sementara, kita butuhnya tempat untuk setiap hari ini. Ini sebagai mata pencaharian utama,” kata wanita yang sudah berjualan selama 19 tahun ini.

Sementara itu, Kepala BPBD Kota Malang, Prayitno, mengatakan jika pihaknya melakukan asesmen, yaitu dengan menyertakan google form yang nantinya diisi oleh para korban. Mengenai berapa tenant (stand, red) yang terdampak, kemudian juga beserta kerugian yang dialami.

Advertisement

“Jadi, kami sampai saat ini masih sebatas mengumpulkan jumlah pemilik tenant dan toko. Baik Handphone (HP) maupun non HP yang terbakar, termasuk kerugiannya. Sambil saat ini juga kami ingin bertemu langsung dengan para pemilik tenant dan manajemen pelaksana untuk mengambil langkah ke depan,” jelas Prayit saat ditemui di Posko tersebut.

Menurutnya, dalam peristiwa tersebut, tentu menyangkut hajat hidup orang banyak yang harus berjualan lagi. Sehingga, harapannya dengan bertemu para manajemen, nantinya bisa membicarakan langkah untuk ke depannya.

“Harapannya, nanti bisa membicarakan langkah ke depannya. Prosesnya bagaimana dan mitigasinya seperti apa. Yang jelas, kami harus bertemu dengan manajemen dahulu dan kami koordinasikan untuk ke depannya ini teman-teman berjualannya bagaimana,” katanya.

Kemudian, ditambahkan jika dugaan sementara, pihaknya memperkirakan bahwa kemungkinan adanya korsleting listrik. Untuk tingkat keparahannya sendiri, dari lantai atas (III, red) hingga bawah semuanya hangus terbakar.

Advertisement

“Ini kami masih memperkirakan adanya kemungkinan konsleting listrik. Karena biasanya jam-jam segitu terbakar, bisa jadi dimulai dari korsleting. Tadi sampai pukul 05.00, api di belakang masih ada dan kemudian Pak Wali mengintruksikan adanya pendinginan dan sampai sekarang ada pembasahan,” imbuhnya. (rsy/gie)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas