Kota Malang
Penuhi Standar Pelayanan Minimal, Dinkes Kota Malang Jemput Bola Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular
Memontum Kota Malang – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, lakukan jemput bola kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, untuk deteksi dini Penyakit Tidak Menular (PTM). Seperti yang digelar di hall Gedung DPRD, Senin (29/08/2022) tadi.
Kepala Dinkes, dr Husnul Muarif, menyampaikan bahwa hal itu dilakukan untuk pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM). Dimana ketentuan tersebut, mengenai jenis dan mutu pelayanan bidang kesehatan yang berhak diperoleh oleh setiap warga negara.
“Ini kita lakukan jemput bola, kemarin sudah di Balai Kota, Mini Block Office, dan OPD lain juga sudah. Hari ini kebagian di Sekretariat Dewan (Sekwan) dan juga anggota. Besok kita lakukan di Dinas Lingkungan Hidup (DLH),” jelas Husnul, Senin (29/08/2022).
Dikatakan bahwa ada 12 SPM. Salah satunya, seperti pelayanan hipertensi dan pelayanan penyakit diabetes melitus. Sehingga, yang dilakukan dalam pemeriksaan tersebut salah satunya tekanan darah dan gula darah.
Baca juga:
- Fokus Kesolidan Massa, Paslon Nomor Urut 3 Pilkada Kota Malang Tiadakan Kampanye Akbar
- Distribusi Pupuk Bersubsidi Dipermudah, Dispangtan Kota Malang Tunggu Perpres untuk Implementasi
- Pastikan Kesiapan Pilkada, KPU Kota Malang Jadwalkan Apel Besar, Distribusi Logistik dan Pembersihan APK
- Paslon Abadi Soroti Kredibilitas dan Keakuratan Survei Elektabilitas yang Dinilai Berubah-Ubah
- Paslon Abadi Soroti Pentingnya Lakukan Sinergi dan Penanganan Inflasi di Kota Malang
“Beberapa yang kami periksa itu memang ada tekanan darah, kedua sedikit standar normal untuk gula darahnya. Tapi itu sudah kita rekomendasikan untuk menuju ke fasilitas kesehatan (Faskes) terdekat,” lanjutnya.
Selama dilakukan pemeriksaan, jika terjadi suatu hal yang tidak terduga, pihaknya memberikan edukasi-edukasi terkait dengan penyakit yang diderita. Selain itu, juga diberikan rekomendasi untuk menuju Faskes. “Selama di sini kita beri edukasi misalnya dia terkena hipertensi, jadi apa yang perlu diperhatikan untuk saat ini yaitu dari pola makan dan pola perilaku hidupnya,” katanya.
Dikatakan oleh Husnul, bahwa penyakit hipertensi dan juga penyakit diabates tersebut, nantinya juga bisa mengarah pada penyakit jantung koroner. “Penyakit jantung itu akan terpengaruhi kalau hipertensinya tidak terkontrol,” imbuhnya. (rsy/gie)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED