Kota Malang
Inflasi Tinggi di Kota Malang Tidak Pengaruhi Kondisi Perbankan
Memontum Kota Malang – Inflasi di Kota Malang saat ini cukup tinggi, yakni di angka mencapai 4,35 persen. Kondisi itu, tentu melebihi inflasi di tingkat Nasional maupun Jawa timur.
Ketua Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK), Sugiarto Kasmuri, mengatakan bahwa itu masih membuat kondisi perbankan cukup stabil. “Kita lihat behavior (kebiasaan, red) masyarakat, apakah ada penarikan dana atau tidak. Ternyata dalam kondisi inflasi tinggi itu yang terjadi adalah dana masuk lebih banyak, jadi mengakibatkan pertumbuhan dana pihak ketiga di kisaran 6,8 persen hampir 7 persen, sehingga membuat perbankan juga cukup stabil,” jelas Sugiarto usai Halal Bihalal, Selasa (17/05/2022) tadi.
Untuk pertumbuhan kredit ditopang dari dana yang dihimpun, karena kredit disalurkan dari seberapa banyak dana yang dihimpun dari masyarakat. Permintaan kredit perbankan di Kota Malang pada triwulan pertama tahun 2022 telah mencapai 7,9 persen.
“Kalau dana yang dihimpun tapi tidak bisa disalurkan, bank mengalami kerugian. Sehingga penyaluran dana dapat berjalan dengan baik karena ditopang oleh penghimpunan dana yang cukup baik di perbankan, khususnya di wilayah Kota Malang,” imbuhnya.
Baca juga :
- Kampanye Hari Terakhir, Abah Anton dan Dimyati Manfaatkan Momen dengan Sapa Pedagang Pasar Dinoyo
- Bawaslu Kota Malang Fokus Antisipasi Serangan Fajar dan Politik Uang di Pilkada 2024
- Sambut 2025, Pj Wali Kota Malang Tegaskan Tata Kelola PAD Transparan dan Akuntabel
- Bawaslu Kota Malang Petakan TPS Rawan di Pilkada 2024
- Bawaslu Kota Malang Gelar Apel Pengawasan Pilkada 2024, Tegaskan Pentingnya Integritas
Dijelaskannya, bahwa kedepan akan ada tantangan yang dihadapi, salah satunya adalah ancaman peningkatan Non Performing Loan (NPL) yang dirasakan pasca pandemi. Menurutnya, ketika pandemi kelonggaran yang diberikan perbankan akan berimbas pada profitabilitas dari perbankan.
“Saat pandemi terjadi, perbankan memberikan kelonggaran yang berdampak pada pembentukan cadangan yang lebih besar. Cadangan itu akan berimbas pada profitabilitas dari perbankan,” katanya.
Kemudian, isu global seperti geopolitik juga dapat mempengaruhi pada sektor keuangan karena adanya normalisasi kebijakan. “Hal ini yang perlu dicermati di sektor jasa keuangan khususnya di industri keuangan di wilayah Kota Malang. Pada saatnya nanti akan ada kenaikan suku bunga dan sebagainya, perbankan siap mengatasi hal tersebut ketika normalisasi kebijakan diterapkan,” ungkapnya.
Sebagai informasi, sampai sekarang di Kota Malang kebijakan tersebut masih cukup akomodatif, sektor keuangan dalam kondisi yang cukup terkendali dengan baik, dan stabilitas juga masih cukup terjaga dengan baik. Untuk NPL atau kredit bermasalah di Kota Malang hanya 2,8 persen. (cw2/sit)
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED
- Kota Malang4 minggu
Semester Genap Tahun Akademik 2023/2024, Unikama Wisuda 470 Mahasiswa
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Akibat LPG Bocor, Dua Warung Makan di Kota Malang Terbakar
- Hukum & Kriminal4 minggu
Ratusan Knalpot Brong Hasil Operasi Zebra Semeru 2024 Polresta Malang Kota Dihancurkan