Pendidikan

Ubaya Raih Penghargaan Terbaik II Perguruan Tinggi Non Vokasi

Diterbitkan

-

Ubaya Raih Penghargaan Terbaik II Perguruan Tinggi Non Vokasi

Memontum Surabaya – Wakil Rektor III Universitas Surabaya (Ubaya) Ir. Hudiyo Firmanto, M.Sc., Ph.D. menerima Penghargaan Terbaik II Perguruan Tinggi Non Vokasi Kategori Institusi Kemahasiswaan di Malam Anugerah Kemahasiswaan II 2018. Acara digelar oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Belmawa Kemenristekdikti) RI, 14 Desember 2018, di Auditorium Gedung D Kemenristekdikti, Jakarta.

Didin Wahidin, selaku Direktur Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti RI memberikan penghargaan kepada para pemenang yang terdiri dari berbagai kategori di antaranya, Kategori Perguruan Tinggi Non Vokasi, Kategori Prestasi Non-lomba terbaik, Prestasi Mandiri Terbaik, Prestasi Pengelolaan Beasiswa Bidikmisi Terbaik dan Prestasi Pusat Karir Terbaik.

“Kami bangga karena Ubaya meraih penghargaan kedua terbaik se-Indonesia. Secara institusional, yang kami bangun di kemahasiswaan sudah berada di jalur yang benar. Walau memang harus ada penyempurnaan dari waktu ke waktu secara berkesinambungan,“ ujar Ir. Hudiyo Firmanto, M.Sc., Ph.D, Rabu (19/12).

Ubaya meraih penghargaan terbaik II, setelah Universitas Gadjah Mada yang berada di posisi I. Kegiatan Kemahasiswaan di Era Revolusi Industri 4.0 menjadi tema pada Malam Anugerah Kemahasiswaan II 2018.

Advertisement

“Hal ini sebagai upaya memunculkan kegiatan kemahasiswaan yang berlandaskan pada revolusi industri 4.0,” jelas Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti Prof. Dr. Ismunandar saat memberikan sambutan.

Ismunandar menambahkan jika penghargaan diberikan kepada mereka yang selama ini berkontribusi terhadap kegiatan kemahasiswaan, baik yang berhubungan langsung dengan Kemristekdikti ataupun tidak. Menurutnya, terdapat satu poin penting yang harus dimiliki oleh mahasiswa.

“Jika hidup di era ini, kita harus siapkan mahasiswa mengenai kreativitas,” pesan Ismunandar.

Terdapat sepuluh kriteria penilaian yaitu Kelembagaan Bidang Kemahasiswaan, Regulasi Pembinaan Mahasiswa, Alokasi Dana Kemahasiswaan, Beasiswa, Asuransi Kesehatan, Konseling, Sarana-Prasarana Kegiatan Kemahasiswaan, Pembinaan Mental Kebangsaan, Pembinaan Kewirausahaan hingga Pembinaan Pusat Karir, serta Tracer Study.

Advertisement

“Semoga kedepannya kami bisa meraih prestasi-prestasi berikutnya. Yang terpenting, kami ingin mengembangkan aktivitas kemahasiswaan untuk memperkuat karakter dan softskill mahasiswa, agar kemahasiswaan memberikan alternatif kegiatan di luar kampus yang bermanfaat,” tambah Hudiyo.

Pada akhir sambutannya, Ismunandar mengatakan jika acara Malam Anugerah Kemahasiswaan II 2018 digelar sebagaibentuk apresiasi terhadap peran besar yang diberikan oleh Institusi. Semua kerjasama yang dilakukan bertujuan untuk membuat Indonesia lebih baik, lebih cerah di masa depan. (ano/yan)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas