Kota Malang
Autis Sejak Usia 3 Tahun, Alif Sukses jadi Pengusaha yang Produknya Merambah Pasar Internasional
Memontum Kota Malang – Di mana ada kemauan, di situ ada jalan. Sepertinya, pepatah itu pula yang menjadi motivasi Muhammad Alif Syaifullah. Meski sejak berusia tiga tahun mengalami gangguan autis yang membuatnya kadang dipandang sebelah mata, namun tidak menghentikan semangatnya untuk mengembangkan kemampuan.
Warga Perum New Puri Kartika Asri, Kelurahan Arjowinangun, ini telah sukses menjadi wiraswasta atas kerja kerasnya di tengah kekurangan fisiknya. Muhammad Alif Syaifullah telah memiliki berbagai produk yang dijualnya secara online dan offline dari Waroeng 3 A & Ndutty Food. Produknya pun, laris tidak hanya di pasar dalam negeri, namun telah merambah ke pasar internasional seperti Australia.
Pria yang berusia 22 tahun tersebut mengaku bersyukur atas segala karunia yang dimiliki selama ini. Pasalnya, selain sudah bisa menempuh studi di Jurusan Teknik Jaringan Komputer, juga usahanya sudah berkembang.
“Banyak produk buatan kami, mulai dari bumbu pecel Malangan, jamu gendong tradisional, bandeng presto, ragam kuliner, catering Ndutty Food, dan jamu instan segar dan sehat,” jelasnya.
Baca juga :
- Fokus Kesolidan Massa, Paslon Nomor Urut 3 Pilkada Kota Malang Tiadakan Kampanye Akbar
- Distribusi Pupuk Bersubsidi Dipermudah, Dispangtan Kota Malang Tunggu Perpres untuk Implementasi
- Pastikan Kesiapan Pilkada, KPU Kota Malang Jadwalkan Apel Besar, Distribusi Logistik dan Pembersihan APK
- Paslon Abadi Soroti Kredibilitas dan Keakuratan Survei Elektabilitas yang Dinilai Berubah-Ubah
- Paslon Abadi Soroti Pentingnya Lakukan Sinergi dan Penanganan Inflasi di Kota Malang
Selain usaha kuliner, dirinya juga mengembangkan usaha jasa seperti laundry sepatu, bimbingan belajar disabilitas, dan omah ngaji disabilitas. Berbagai usaha ini dikembangkan di tempat tinggalnya.
Ibu kandung dari Muhammad Alif Syaifullah, Afifah Setyani, mengatakan, sebelum Muhammad Alif Syaifullah mandiri dan memiliki kepercayaan terhadap dirinya sendiri seperti saat ini, ada proses panjang yang harus dilewati. Muhammad Alif Syaifullah bukan hanya diketahui autis, tapi juga mengalami gangguan pendengaran, kesulitan bicara, dan tidak bisa berjalan.
“Alhamdulillah setelah kami lakukan terapi dan berulang kali menjalani pengobatan di RSSA Kota Malang, Alif akhirnya bisa membaik dan kini sudah bisa mandiri dan mengembangkan usaha,” ujar Afifah dengan haru.
Dari pengalaman mendidik Alif, kini Afifah yang pernah mengenyam pendidikan untuk anak-anak autis ini mendirikan sebuah yayasan yang bergerak menangani anak-anak inklusi. Hal ini dilakukan setelah melihat banyaknya anak-anak inklusi yang masih belum ditangani dengan baik.
“Bahkan karena malu, ada anak-anak inklusi yang tidak dimasukkan di dalam Kartu Keluarga (KK). Inilah yang membuat saya semakin terpanggil untuk menangani anak-anak inklusi,” paparnya. (hms/sit)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED