Kota Malang

Pemkot Malang bersama Forum Anak Kuatkan Edukasi Bijak Bermedsos

Diterbitkan

-

Pemkot Malang bersama Forum Anak Kuatkan Edukasi Bijak Bermedsos

Memontum Kota Malang – Berdasarkan riset Hootsuite, pengguna internet dan media sosial di Indonesia pada Januari 2021, jumlahnya mencapai 202,6 juta jiwa atau 73,7% populasi. Sementara pengguna media sosial, mencapai 170 juta jiwa 61,8 persen populasi. Di balik sisi positif kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, tersimpan ancaman yang harus dicermati generasi masa depan.

Merespon kondisi itu, Wali Kota Malang, Sutiaji, dalam berbagai momen acapkali mengingatkan pentingnya membangun literasi digital demi menjaga esensi positif teknologi informasi dan komunikasi. “Maraknya ujaran kebencian, menebar aib, perdebatan kusir dan sikap memecah belah yang berseliweran akibat ketergantungan pada dunia maya seperti media sosial yang justru sering mereduksi silaturahmi. Kita berkumpul, namun pikiran kita tidak kumpul,” ujar Wali Kota Malang, Senin (06/12/2021).

Baca juga

Riset theconversation.com yang dipresentasikan di Asian Network for Public Opinion Research (ANPOR) Annual Conference, juga menunjukkan semua kelompok usia memiliki kecenderungan nyaris sama dalam menyebarkan hoaks dan tidak terbatas pada kategori usia tertentu. “Pemerintah Kota (Pemkot) Malang merasa perlu membangun kewaspadaan akan dampak negatif era digital. Melalui Forum Anak ini, kita giatkan gelaran pembinaan bijak bermedia sosial,” tambah Sutiaji.

Pembinaan bijak bermedia sosial sangat baik sebagai salah satu bentuk kegiatan preventif edukatif. “Terlebih untuk menguatkan Malang menuju Kota Layak Anak,” sambung pemilik kursi N1 itu.

Advertisement

Sementara itu, Kepala Seksi Layanan Informasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Malang, Pandu Zanuar, membagikan beberapa tips bijak bermedia sosial. Diantaranya, dengan melindungi dan tidak membagikan data pribadi seperti nomor ponsel, rekening tabungan, kartu identitas diri, nama orang tua, tanggal lahir hingga riwayat kesehatan dan tidak termakan rayuan membagikan foto pribadi yang mengeksploitasi aspek seksual diri.

“Jangan pernah mau membagikan foto tanpa busana ke teman dekat apalagi orang lain yang baru dikenal  Banyak sekali predator seksual dengan berbagai modusnya. Hati-hati,” imbau Pandu.

Selain proteksi data pribadi, menjadi bijak di dunia maya juga penting dilakukan dengan menghindari sembarangan mengklik tautan yang tidak jelas atau memberikan persetujuan aplikasi tanpa membaca persyaratan, menyampaikan pendapat secara bebas namun tetap santun, tidak memproduksi atau ikut menyebarkan berita tidak jelas yang berpotensi hoaks, dan menghindari perundungan siber.

“Ada beberapa modus perundungan antara lain doxing, cyberstalking, maupun revenge porn. Oleh karenanya, agar bisa mendeteksi sejak dini kejadian perundungan, kehadiran orang tua diperlukan untuk memahami dan bisa menjalin komunikasi yang erat dengan anak-anak. Orang tua perlu hadir tidak hanya sebagai ayah atau ibu, tapi juga teladan dan sahabat dimata anak-anak,” papar Pandu. (hms/mus/sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas