Lamongan
Hadapi PPKM Level 3 di Masa Nataru, Dinkes Kota Malang Siapkan Swab Antigen dan Ruang Pasien Covid-19
Memontum Kota Malang – Kebijakan Pemerintah Pusat menetapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 di seluruh Indonesia saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Malang harus sigap menanggapi. Beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) harus mulai mempersiapkan apa yang dibutuhkan.
Begitu pula dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, yang bahkan mengaku siap jika harus menyediakan swab antigen di titik-titik penyekatan. “Kita kan sudah pernah Level 4, pernah Level 3 dan sekarang berada di Level 2. Sekalipun nanti diberlakukan mulai 24 Desember sampai 2 Januari, ya menyesuaikan regulasi yang ditentukan. Tentu nanti Wali Kota akan menerbitkan Surat Edaran (SE) juga,” kata Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif, Kamis (18/11/2021).
Pihaknya mengaku sudah paham betul apa saja yang akan disiapkan jika menerapkan PPKM Level 3. Seperti halnya, menyiapkan swab antigen di titik penyekatan.
“Kalau nanti pada akhirnya diberlakukan pembatasan wilayah atau pengetatan, ya pasti kita siapkan swab. Selain itu juga akan dilakukan tes di lokasi, seperti yang sudah pernah kita lakukan dulu,” jelasnya.
Baca juga :
- Diperiksa 6 Jam oleh KPK, Sejumlah Saksi Pokmas Pilih Bungkam
- Jelang Pilkada, Dispendukcapil Kota Malang Dorong Upaya Jemput Bola Perekaman E-KTP
- Disdikbud Kota Malang Kenalkan Koleksi Museum melalui Program Jemput Bola ke Sekolah
- Kecewa Pelayanan Pengiriman Paket, Konsumen Datangi Kantor JNE Pajajaran Kota Malang
- Tiga Pokmas Tak Penuhi Pemeriksaan KPK, Satu Pokmas Beda Inisial Dipanggil Hari Ini
Namun, tambahnya, berkaitan dengan jumlah alat yang akan dipersiapkan, dirinya menegaskan masih harus menunggu koordinasi lebih lanjut dari berbagai pihak. “Ya kita lihat dulu, kan nanti pasti ada koordinasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Jadi apa yang harus dan bisa kita support, pasti akan diberikan,” terangnya.
Lebih lanjut mantan Dirut RSUD Kota Malang itu telah memikirkan, skema penanganan jika ditemukan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 saat penyekatan. “Kalau ada yang ditemukan positif, untuk sementara karena diperiksanya di sini ya kita lakukan karantina di sini. Sambil nanti menghubungi keluarga dan Fasilitas Layanan Kesehatan (Fasyankes) yang ada di wilayah asal pasien,” bebernya.
Oleh sebab itu, Rumah Sakit (RS) rujukan Covid-19 harus terus difungsikan meskipun sepi pasien. Hal itu juga demi mempersiapkan jika terjadi lonjakan saat libur Nataru nanti.
“Ketersediaan RS harus tetap difungsikan. Dan alhamdulillah, sekarang RS Lapangan Idjen Boulevard tinggal delapan pasien. Lalu IGD Covid-19 di sejumlah RS juga kosong. Tapi tetap harus dibuka dan dioperasionalkan,” terang dr Husnul. (mus/sit)
- Kota Malang4 minggu
DPRD Kota Malang Gelar Pelantikan Anggota Legislatif Periode 2024-2029 Sabtu Depan
- Kota Malang3 minggu
Diusung PDI-Perjuangan, Mantan Wali Kota Malang Sutiaji Maju di Pilgub Jatim 2024
- Hukum & Kriminal3 minggu
Cek Kesiapan Pengamanan Pilkada 2024, Ketua Komisi A DPRD Jatim Datangi Polresta Malang Kota
- Kota Malang2 minggu
Paslon Heri Cahyono dan Ganis Rumpoko Kunjungi Pusat Data Bappeda Kota Malang
- Kota Malang3 minggu
Parkir Jadi Isu Prioritas, Pj Wali Kota Malang Tinjau Titik Parkir dan Pembangunan Parkir Vertikal
- Kota Malang4 minggu
Rakor dan Evaluasi di Empat OPD, Pj Wali Kota Malang Bahas Isu Strategis Prioritas
- Hukum & Kriminal4 minggu
Kejari Kota Malang Musnahkan Barang Bukti Inkracht Periode Januari sampai Agustus
- Kota Malang4 minggu
60 Pendaftar Masuk di CASN Kota Malang