Pemerintahan

Wali Kota Malang Berharap Tiap RW Bangun Kampung Tematik

Diterbitkan

-

Memontum Kota Malang – Di masa pandemi ini, sektor pariwisata menjadi salah satu yang terus dioptimalkan untuk menunjang pemulihan ekonomi. Oleh karenanya, Wali Kota Malang, Sutiaji, terus ingin mengembangkan konsep destinasi wisata Kampung Tematik di setiap wilayah hingga tingkat Rw.

Wali Kota Sutiaji mengatakan, hadirnya inovasi tempat wisata di setiap wilayah, menjadi hal baru yang bisa dikembangkan di tengah masa pandemi Covid-19. “Saya punya program memang berkunjung ke kelurahan-kelurahan. Bahkan, hingga ke tingkat Rw untuk mengetahui apa yang menjadi permasalahan di sana,” ungkapnya, Rabu (03/11/2021).

Baca juga:

Komitmen pengembangan wisata Kampung Tematik, tambahnya, juga digencarkan sebagai bagian dari upaya bersama dalam menekan penyebaran Covid-19 di Kota Malang. “Kita tengah mengembangkan wisata kampung-kampung tematik. Karena saat ini memang terbatas sekali areal-areal untuk bermain anak-anak. Pandemi seakan-akan memberikan petuah bagi kita semua, bahwa tidak usah keluyuran kemana-mana cukup berekreasi di masing-masing lingkungannya,” ungkapnya.

Dengan hadirnya Kampung Tematik di lingkup Rw, dapat memperkecil mobilitas warga yang ingin berwisata. Sehingga kesehatan warga di lingkungan tersebut dapat terjaga dengan baik di masa pandemi ini.

Advertisement

“Kemudian yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana kemandirian ekonomi di warga lingkungan RT RW bisa dijalankan,” sambungnya.

Salah satu kegiatan yang mampu menopang kemandirian ekonomi tersebut, dikatakannya, bisa melalui aktivitas di setiap wilayah. Sebab, dengan hadirnya kampung tematik, warga sekitar bisa menciptakan peluang ekonomi. Seperti, dengan berjualan makanan dan minuman di area sendiri yang bisa berimbas pada peningkatan ekonomi di wilayah tersebut.

“Kita bisa kuat dan tangguh dengan membentuk sendiri kemandirian ekonomi. Kalau dibangun kampung-kampung tematik, ada jual di sini, produk-produk kita nggak usah beli ke retail-retail modern. Tapi, kita beli produk dari toko-toko klontong yang ada di masing-masing RT dan RW,” terang Sutiaji. (hms/mus/sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas