Pendidikan

Sikapi Permintaan Penambahan Jam PTMT, Kadikbud Kota Malang Akan Lakukan Evaluasi

Diterbitkan

-

Memontum Kota Malang – Penurunan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menjadi Level 2 dan melandainya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Malang, memunculkan permintaan dari masyarakat untuk menambah jam pelajaran saat Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT).

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Malang, Suwarjana, menjelaskan bahwa penambahan jam PTMT masih perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut.

“PTMT sejauh ini alhamdulillah baik dan lancar. Bahkan ada tuntutan dari beberapa masyarakat, seperti orang tua murid, guru, dan kepala sekolah untuk menambah durasi pelajaran yang sekarang baru 4 jam,” ungkap Suwarjana, Senin (01/11/2021).

Diakui mantan Kepala Bagian Umum Pemerintah Kota (Pemkot) Malang itu, pihaknya akan mengevaluasi hingga setidaknya satu bulan kedepan berkaitan dengan penambahan jam pelajaran.

Advertisement

“Saya bilang, sudahlah kita evaluasi satu bulan kedepan. Kalau memang sebulan kedepan landai seperti sekarang, maka tidak menutup kemungkinan jamnya akan ditambah,” terangnya. Namun berdasarkan penuturannya, penambahan itu tidaklah lama.

“Kalau sekarang kan sampai jam 11.30, nah paling tidak nanti sampai jam 13.00. Cuma pukul 11.30 sampai 12.00 dibuat istirahat dan sholat. Kemudian pukul 12.00 sampai dengan 13.00 masuk lagi untuk menerima pelajaran,” beber Suwarjana.

Kebijakan yang terbilang penuh dengan kehati-hatian terkait penambahan PTMT ini dikarenakan Dikbud Kota Malang masih ada kekhawatiran kembali terjadinya kasus fluktuatif Covid-19.

“Masih ada kekhawatiran fluktuatif, tapi saya yakin akan baik-baik saja karena vaksinasi untuk siswa-siswi di atas 12 tahun sudah mencapai 99 persen.

Advertisement

Kurang 1 persen itu karena ada siswa yang memiliki kendala tidak bisa divaksin. Prinsip vaksin pertama sudah 99 persen, saya anggap sudah 100 karena kendalanya itu tadi. Sedangkan vaksinasi dosis kedua terus bergulir, saat ini mencapai sekitar 50 persen,” terangnya. (mus/sit)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas