SEKITAR KITA

Sekitar 60 Warga Perumahan Bukit Hijau dan Permata Hijau Malang Jalani Swab Antigen

Diterbitkan

-

Memontum Kota Malang – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, melakukan tes Swab Antigen kepada warga Perumahan Bukit dan Permata Hijau, Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru. Hal ini dilakukan, menyusul laporan adanya sekitar 18 warga Perumahan Bukit dan Permata Hijau, yang terkonfirmasi positif Covid-19. Tes Swab Antigen, dilakukan Senin (17/05) tadi, diperuntukkan kepada lebih dari 60 warga yang mengalami kontak erat dengan pasien Covid-19.

“Yang tes Swab Antigen di sini ditujukan pada semua orang yang kontak erat berdasarkan hasil tracing yang telah kami lakukan. Jadi bukan jamaah Masjid Al-Waqar, hanya yang kontak erat,” kata Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif.

Baca juga:

Sebelum testing pagi ini, sudah ada 18 warga Perum Bukit dan Permata Hijau yang positif Covid-19. Dan hingga pukul 11.00 siang tadi, ada tambahan tiga orang terkonfirmasi terpapar virus Covid-19. “Semua yang positif diusahakan setelah ini diberi edukasi untuk bisa masuk ke Safe House,” terang dr Husnul.

Sementara itu, Lurah Tlogomas, Andi Aisyah Muhsin, mengatakan bahwa sebelumnya pihaknya bahkan sudah mengedarkan surat imbauan, sementara untuk tidak melaksanakan sholat berjamaah di Masjid Al-Waqar.

Advertisement

“Awalnya tanggal 10 Mei lalu ada salah satu keluarga yang melapor bahwa mereka positif Covid-19. Akhirnya pihak puskesmas melakukan tracing, dan diketahui ada 18 orang terkonfirmasi positif. Jadi awalnya 4, lalu tanggal 15 Mei bertambah menjadi 17 orang, dan per kemarin nambah 1. Dengan hari ini per jam 11.00 total 21 warga perumahan ini yang terpapar virus,” jelasnya.

Pihaknya menyayangkan ada warga yang lalai protokol kesehatan (prokes) sehingga berdampak fatal bagi orang lain. Namun tak henti-hentinya lurah berkacamata itu menghimbau warga untuk taat prokes.

“Saya tanggal 15 kemarin buat himbauan bagi warga untuk tidak melakukan sholat berjamaah dan menutup Masjid Al-Waqar selama 14 hari. Saat lebaran juga seingat saya para Rt dan Rw di sini dihimbau tidak boleh ada tamu dari luar,” katanya.

Meski begitu dirinya mengakui bahwa kesadaran masyarakat mulai menurun. Terbukti dari bertambahnya kasus yang diduga adalah kluster Sholat Terawih Masjid Al-Waqar. “Kalau prokes di masjid pasti, hanya saja kita tidak bisa menata banyak orang yang datang. Hanya bisa menghimbau, kembali lagi kesadaran masyarakat ini yang mulai menurun,” tegasnya.

Advertisement

Disamping itu, salah seorang warga yang ikut menjalani tes swab antigen, Aldirun, mengaku senang dengan testing dan tracing dari pemerintah. “Ya saya senang diadakan tes swab, karena biar tau siapa yang terpapar dan tidak. Supaya dapat diambil langkah kedepannya, antisipasi. Bisa ditangani agar tidak menular lebih banyak lagi,” tandas pria 24 tahun itu. (mus/ed2)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas