Pendidikan
6 Agustus Batas Akhir Jalur Mandiri Polinema, Buruan Daftar
Diterbitkan
6 bulan yang lalu||
oleh
memontum
Memontum Kota Malang – Polinema (Politeknik Negeri Malang) masih membuka kesempatan bagi calon mahasiswa baru (maba) melalui jalur seleksi mandiri. Batas akhir pendaftaran tanggal 6 Agustus 2020, genap sebulan sejak tanggal 6 Juli 2020. Sedangkan target maba yang diterima melalui jalur mandiri ini adalah 1.119 orang.
Pembantu Direktur I (Pudir I) Polinema, Supriatna Adi Suwignjo ST MT saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. “Untuk kuota maba jalur seleksi mandiri direncanakan sebanyak 1.119 mahasiswa,” ujarnya.
Sementara itu, jumlah pendaftar SBMPN Polinema tahun 2020 adalah sebanyak 20.379. Sebanyak 1.672 dinyatakan lolos atau diterima. Dari jumlah 1.672 itu, termasuk yang lolos atau diterima di Prodi D3 TPPU (Teknik Perawatan Pesawat Udara).
Sebanyak 123 calon maba yang dinyatakan lolos seleksi tahap 1 prodi bergengsi ini. Namun, 123 maba prodi ini, masih harus menjalani serangkaian tes lanjutan. Bukan tidak mungkin, mereka tak lolos seleksi. Maka calon maba yang sudah lolos tahap pertama ini, wajib hukumnya mempersiapkan diri.
Pasalnya, khusus prodi TPPU ini, masih ada seleksi tahap 2, yaitu wawancara dan tahap 3, adalah psikotest. Rencananya dilaksanakan pada minggu kedua dan keempat bulan Juli. Seleksi ketat seperti ini, “hanya” untuk mendapatkan mahasiswa sebanyak 48 orang.
Sehingga total yang sebenarnya lolos atau diterima melalui SBMPN, adalah sebanyak 1.597. “Ini sekitar 40% dari daya tampung,” ujar Supriatna.
Daya tampung/kuota total maba tahun 2020 sebanyak 3.778 mahasiswa. Untuk seleksi mandiri pendaftaran dilakukan mulai tanggal 6 Juli – 6 Agustus 2020.
Untuk pelaksanaan testnya akan dilaksanakan mulai tanggal 8 – 12 Agustus 2020 yang dibagi menjadi beberapa sesi test. “Seleksi mandiri akan dilaksanakan secara online dengan menggunakan Computer Based Test atau CBT,” lanjut Supriatna.
Terhitung tanggal 27 Juli 2020 ini, maka batas waktu pendaftaran jalur mandiri kurang 10 hari lagi. Masih ada peluang bagi mereka yang minat bergabung dengan PTN (Perguruan Tinggi Negeri) yang baru saja meraih akreditasi internasional ini. (yan)
Baca Juga
-
Tutup Tahun 2020, Prodi JTD Raih Juara II dan Juara Favorit Lomba Video Inspiratif PESTADIKSI Polinema
-
JTK Polinema Tebar Kegiatan Minimalisir Penyebaran Covid-19
-
532 Mahasiswa PDD Diwisuda Polinema
-
Dua Tim Polinema Lolos KIBM 2020
-
PPSDMPU Kunjungan Evaluasi Manajemen Perubahan ke Polinema
-
Tiga Tim Polinema Raih Medali Emas dalam WYIE
Pendidikan
Bulan Depan UB Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru
Diterbitkan
3 hari yang lalu||
20 Januari 2021
Memontum Kota Malang – Demi menambah informasi berkaitan dengan mekanisme pendaftaran dan penerimaan mahasiswa baru, Universitas Brawijaya (UB) mengadakan sosialisasi SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) dan UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer) SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) Tahun 2021.
Sosialisasi yang dilaksanakan secara daring ini berlangsung Rabu (20/01), dan dilaksanakan terbuka untuk umum.
Humas UB, Kotok Gurito, SE. mengatakan bahwa saat ini sistem seleksi masuk PTN meningkat prosesnya. “Sesuai dengan perkembangan IT era digital, LTMPT (Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi) mengadakan tes berbasis UTBK. Serta mengacu pada prinsip adil, transparan, akuntabel, fleksibel, dan efisien,” jelasnya.
Dijelaskan Kotok, jadwal pelaksanaan SNMPTN mulai tanggal 15-24 Februari 2021. Dimana persyaratan lengkap bisa diakses pada website LTMPT. Sedangkan UTBK dilaksanakan 2 gelombang, pertama tanggal 12-18 April 2021, kedua tanggal 26 April-2 Mei 2021. “Setelah mendapat hasil UTBK, baru mendaftar SBMPTN,” tambahnya.
Lebih lanjut, Koordinator Bagian Perencanaan Akademik dan Kerjasama UB, Hery Prawoto Widodo, S. Sos., MAB. menyampaikan bahwa selama 2 tahun berturut-turut UB menjadi PTN favorite dalam pemilihan di SNMPTN dan SBMPTN.
“Di tahun 2019 dan 2020 UB menempati peringkat pertama jumlah peminat SNMPTN. Begitu pula di tahun 2019 peminat SBMPTN UB menduduki peringkat pertama, dan tahun 2020 di nomer 2 setelah UGM,” paparnya.
Berdasarkan pemaparan Hery, kuota SNMPTN UB minimum 20 persen namun masih menunggu keputusan pimpinan. “Jadi untuk sekarang kami siapkan sekitar minimum 30 persen. Berdasarkan nilai akademik saja atau nilai akademik dan prestasi lainnya yang ditetapkan oleh PTN,” tambahnya.
Untuk alokasi SBMPTN, UB menetapkan minimum 40 persen, berdasarkan hasil UTBK saja atau hasil UTBK dan kriteria lain yang ditetapkan bersama oleh PTN. Kemudian jalur Mandiri, alokasi maksimal 30 persen dimana dapat menggunakan hasil UTBK untuk mendaftar.
“Ada beberapa tips yang bisa kami sampaikan jika ingin diterima di UB pada jalur SNMPTN. Salah satunya adalah UB tidak mau menjadi pilihan ke dua. Seleksi SNMPTN dilakukan pada PTN pilihan pertama dahulu, sehingga jika daya tampung sudah terpenuhi di PTN pilihan pertama, maka PTN pilihan kedua tidak akan diseleksi,” tandasnya.
Adapun 5 prodi (program studi) yang memiliki keketatan tinggi saat SNMPTN 2020 adalah Farmasi, Ilmu Aktuaria, Ilmu Gizi, Kedokteran, dan Sistem Informasi di sektor saintek. Sedangkan untuk soshum yang tertinggi adalah Kewirausahaan, Ekonomi Keuangan dan Perbankan, Ilmu Komunikasi, Psikologi, dan Perpajakan.
“Untuk prodi dengan keketatan tinggi jalur SBMPTN ada Kedokteran, Farmasi, Kedokteran Gigi, Teknik Informatika, dan Ilmu Gizi. Kemudian untuk yang soshum ada Kewirausahaan, Ilmu Komunikasi, Psikologi, Manajemen, dan Pariwisata,” ujarnya.
Lebih lanjut, diakui Hery saat ini UB belum melaunching proses dan prosedur untuk tes jalur Mandiri. “Tapi kami akan mengikuti ketentuan tahun 2020, sambil kita tunggu kebijakan pimpinan tahun 2021 seperti apa. Namun kami sampaikan secara umum saja,” jelasnya.
Pada seleksi jalur Mandiri UB tahun 2020, pihaknya menggunakan 2 metode yaitu jalur UTBK dan jalur rapor.
Seperti diketahui jumlah peminat seleksi SNMPTN UB tahun 2020 sebanyak 30.932 dan 4.303 diantaranya diterima. SBMPTN UB tahun 2020 diminati sejumlah 61.743 dan yang diterima sebanyak 6.007. Sedangkan jalur Mandiri UB tahun 2020 terdapat peminat sejumlah 42.505, yang diterima hanya 5.605.
“Ini menunjukkan bahwa UB sangat selektif untuk bisa memilih yang terbaik. Walau kuota banyak, peminat juga banyak, persaingan masuk UB sangat tinggi,” tutupnya. (cw1/ed2)
Pendidikan
Disdikbud Kota Malang Buka Lowongan Untuk Tenaga Surveyor
Diterbitkan
3 hari yang lalu||
20 Januari 2021
Memontum Kota Malang – Kebutuhan tenaga surveyor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, sepertinya sedang meningkat. Hal itu terlihat dari unggahan e-flyer yang berisi lowongan pekerjaan sebagai tenaga surveyor Disdikbud yang dibuka hingga tanggal 21 Januari 2021.
Kepala Bidang Kebudayaan, Dr Dian Kuntari SSTP MSi, ketika dikonfirmasi wartawan melalui telepon, Rabu (20/01), membenarkan mengenai hal tersebut.
“Latar belakangnya, perlu diketahui bahwa ruang lingkup cagar budaya itukan salah satunya adalah registrasi. Baik registrasi nasional, maupun daerah,” ujarnya.
Terkait dengan registrasi daerah dan cagar budaya, salah satunya meliputi pendaftaran. Dimana tahapan pra-pendaftaran bisa dilakukan oleh perorangan maupun pemerintah daerah.
“Nah, dalam pra-pendaftaran ada beberapa hal yang perlu dipenuhi. Contohnya, mendeskripsikan dan mendokumentasikan obyek yang diduga cagar budaya, lalu mengumpulkan data obyek, data lokasi, dan semua ini ada ketentuan per itemnya. Oleh karena itu kami membutuhkan surveyor,” paparnya.
Ditambahkan, surveyor juga dibutuhkan untuk menunjang pekerjaan di ranah Bidang Kebudayaan Disdikbud yang mencangkup seluruh Kota Malang itu.
“Karena ruang lingkup kami luas, se-Kota Malang, jadi otomatis kami membutuhkan surveyor. Dan mereka nanti dikontrak,” tambahnya.
Sesuai dengan apa yang sudah dipublikasikan, wanita yang akrab disapa Dian ini menuturkan akan berusaha memenuhi ketentuan yang tertera.
“Kami akan berusaha memenuhi ketentuan seperti syarat dan timeline yang ada di publikasi kami. Sehingga kami bisa mendapatkan tenaga kerja surveyor baru yang sesuai dengan apa yang kami butuhkan dan inginkan,” ungkapnya.
Untuk diketahui, lowongan surveyor Disdikbud Kota Malang ini, terbuka untuk seluruh jurusan lulusan D3. Namun, diutamakan jurusan Arsitektur, Sejarah, Antropologi, Teknik Sipil, dan Arkeologi. (cw1/ed2)
Kota Malang
Rancang Kawasan Wisata Kedungkandang dan Madyopuro, Unisma Gelar FGD
Diterbitkan
5 hari yang lalu||
18 Januari 2021
Memontum Kota Malang – Wali Kota Malang, Sutiaji, menghadiri FGD (Forum Group Discussion) tentang ‘Pengembangan Kawasan Pariwisata Kedungkandang dan Kampung di Sekitar Makam Ki Ageng Gribig Kota Malang’ yang berlangsung di Universitas Islam Malang (Unisma). Turut hadir pula dalam forum yang berlangsung Senin (18/01) siang ini Rektor Unisma, Prof. Dr. H. Maskuri, M. Si., beserta civitas akademika Unisma, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar), Ida Ayu Made Wahyuni, Camat Kedungkandang, Donny Sandito, Lurah Madyopuro, Niken Sukendari.
Dalam pemaparannya, Sutiaji mengatakan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menaruh perhatian besar pada pengembangan sektor pariwisata. “Terdapat 4 daya ungkit yang menjadi fokus. Pertama, selaras dengan karakteristik kota, lalu bisa membuka lapangan kerja. Ketiga, memiliki forward dan backward linkage yang kuat dengan berbagai sektor ekonomi lainnya. Yang terakhir, harus mengangkat potensi daerah dan meratakan kesejahteraan,” paparnya.
Lanjut Sutiaji, cara mengimplementasikan ke empat poin tadi dengan jalan optimalisasi eksplorasi dan identitas kota. Pasalnya, hal itu mampu menjadi bekal pengembangan destinasi pariwisata perkotaan.
“Ada 4 jenis pariwisata potensial. Wisata kota, wisata kuliner, wisata halal, wisata heritage dan religi,” jelasnya.
Berdasarkan pengakuan Sutiaji, dirinya tidak ingin membuat pariwisata menyaingi Kota Batu dan Kabupaten Malang. Baginya, yang terpenting adalah kolaborasi.
“Seperti kawasan Malang Timur saat ini sedang dikuatkan karena kami melihat banyaknya potensi yang bisa dikembangkan guna pemulihan ekonomi daerah. Ada Kampung Telang, Wisata Air Rolak, Kampung Topeng, dan sebagainya,” terangnya.
Dalam rangka mengoptimalkan potensi pariwisata di Kota Malang, ada kesepahaman antara Pemkot dengan Perguruan Tinggi. “Ini bisa jalan manakala ada riset sehingga nilai manfaat bisa berkepanjangan. Manajemen dan bisnis plan harus rapi, inovasi yang berkesinambungan,” tambahnya.
Disamping itu, Rektor Unisma, Prof. Dr. H. Maskuri, M. Si., turut memaparkan konsep Kampung Santri dan Kampung Kreatif. “Ini satu pemikiran kami, selaras dengan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) ada kolaborasi antara Unisma, Pemkot, dan masyarakat. Tidak hanya sekedar mengabdi tapi kami juga lakukan riset untuk mewujudkan Kota Malang bermartabat,” tandasnya.
Adapun desain program Kampung Santri mencakup religi, sosial, ekonomi, seni dan budaya, pendidikan, multikultural, lingkungan, dan santri maju.
“Kita akan mengembangkan jejak dan historis melalui museum dan Graha. Tak lupa Kampung Santri juga menonjolkan kawasan Makam Ki Ageng Gribig,” jelasnya. Untuk Kampung Kreatif memiliki desain program mencangkup pendidikan, sosial keagamaan, ekonomi, seni dan budaya, wisata tematik, kepemudaan, lingkungan, dan keterampilan. (cw1/ed2)

Penerapan PPKM Malang Mendapat Apresiasi Pemprov Jatim

Kota Malang Raih 2 Penghargaan Ajang Top Digital Awards 2020

Tingkatkan Pelayanan Masyarakat, Polresta Malang Kota Luncurkan Bus Arema Police

PPKM Malang Bertambah 2 Pekan, Ini Penyebabnya

Wagub Umumkan Perpanjang PPKM Selama 2 Pekan, Ada 15 Kota dan Kabupaten Salah Satunya Kota Malang

RSSA Rekrut 148 Relawan Penanganan Covid-19

Penduduk Kota Malang 10 Tahun Terakhir Bertambah 23.567 Jiwa

Ketua DPC Partai Demokrat Malang Meninggal Karena Covid-19

PMI Kota Malang Lepas Lima Relawan ke Majene

Miliki Riwayat Sakit HIV, Warga Tlogomas Meninggal di Ruang Ganti Lapangan Bola
Terpopuler
-
Pendidikan1 tahun yang lalu
Wisuda Polinema Tahap II/2019 Loloskan 1080 Mahasiswa, Direktur Polinema: Amalkan Ilmu dengan Tanggung Jawab dan Kualitas
-
Hukum & Kriminal7 bulan yang lalu
Mahasiswi asal Pamekasan, Tewas di Kota Malang, Tengkurap di Kamar Kos
-
Pemerintahan9 bulan yang lalu
PSBB Kota Malang, FMPC: Sutiaji Rugikan Masyarakat
-
Berita7 bulan yang lalu
Tokoh Masyarakat, Kyai dan Habib se Malang Raya Lantang Tolak RUU HIP
-
Hukum & Kriminal9 bulan yang lalu
Curanmor Kebalen Dihajar Massa, 17 Jam Kemudian Tewas
-
Pendidikan8 bulan yang lalu
New Normal Polinema, Pemberlakuannya Menunggu Kebijakan Pemkot Malang, Terkait Hunian Kos Mahasiswa Luar Kota
-
Hukum & Kriminal1 tahun yang lalu
Viral, Motivator Ngamuk, Tampar Beberapa Siswa SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang
-
Kopi Ketan8 bulan yang lalu
New Normal, Istilah Baru di Masyarakat, Sebuah Harapan dan Tantangan