Berita
Polres Makota Pukul Mundur Demonstran Ricuh, Simulasi Jelang Pelantikan Presiden
Diterbitkan
1 tahun yang lalu||
oleh
memontum
Memontum Kota Malang – Petugas Polres Malang Kota memukul mundur aksi massa yang berbuntut kericuhan di depan Gedung Dewan Kota Malang, Selasa (15/10/2019) pagi.. Ratusan pengunjuk rasa anarkis dibuat tak berkutik menghadapi blokade polisi yang berjaga ketat.
Awalnya pengunjuk rasa melakukan orasi dengan damai di depan Gedung Dewan. Namun ada penyusup memprovokatori pengunjunk rasa. Barisan para Polwan yang berada di garis depan seperti tidak digubris. Bahkan lantunan Asmaul Husna yang dibacakan oleh Polwan tidak membuat pengunjuk rasa merasa tenang.

Simulasi pengamanan pelantikan Presiden. (gie)
Mereka semakin bringas dan yerua mencoba menerobos pertahanan petugas. Para Polwan akhirnya memilih untuk mundur digantikan oleh petugas Sabhara Polres Malang Kota. Mereka melempari petugas dengan air yang dikemas dalam plastik. Tak hanya itu, pukulan dan tendangan juga mengarah ke tubuh polisi.
Namun polisi sudah mempersipkan diri dengan tameng menahan serangan para penginjuk rasa. Petugas bermotor dan anjing K9 merangsek maju. Begitu juga dengan petugas Brimob memcoba memukul mundur pengunjuk rasa. Meskipun sudah terpukul mundur, namun penginjuk rasa tetap saja melempari petugas. Mobil Water Canon terpaksa mulai maju melakukan penyemprotan hingga para pengunjuk rasa benar-benar mundur.
Rangkaian ini menjadi simulasi yang dilakukan oleh petugas Polres Malang Kota jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI pada 20 Oktober 2019. Meskipun diharapkan tidak ada kerusuhan, namun pelatihan-pelatihan terus ditingkatkan untuk mengantisipasinhal terburuk jika sampai terjadi kerusuhan.
Simulasi ini langsung disaksikan oleh Irjend Pol Toni Hermanto, bersama jajaran nya , Wakil Walikota Malang Ir Sofyan Edi Jarwoko dan Forkopimda.
Kapolres Malang Kota AKBP Dony Alexander SIK MH mengatakan bahwa TNI-Polri dan Pemerintah Kota siap mengamankan Kota Malang tetap kondusif.
” Tadi kegiatan Sispam Kota dan apel bersama TNI-Polri dan Forkopimda Pemerintah Kota. Ini dilakukan dalam rangka kesiapan unsur TNI-Polri dan Pemerintah Kota Malang siap sedia mengamankan pelantikan Presiden RI pada 20 Oktober 2019 nanti. Makaud yang dikandung, ini menunjukan ke masyarakat bahwa kami siap mengamankan Kota Malang tetap kondusif. Kami bersinergi mrlakukan pengamanan,” ujar AKBP Dony.
Wakil Walikota Malang Ir Sofyan Edi Jarwoko mengatakan bahwa pihaknya berharap warga masyarakat Kota Malang bersama aparat berainergi untuk menjaga Kota Malang tetap aman dan kondusif.
” Simulasi ini sangat betul untuk mempersiapkan pengamanan saat pelantikan Presiden RI pada 20 Oktober 2019. Tapi yang lebih penting lagi kami berpesan kepada warga masyarakat untuk bersama aparat, sama-sama menjaga Malang Jawa Timur,” ujar Sofyan Edi.
Senada dengan Wakapolda Jatim Irjend Pol Toni Hermanto, uang mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan.
” Kami berharap seluruh masyarakat dapat membantu kelancaran pelantikan bapam Presiden . Pointnya sama, masyarakat untuk berpartisipasi mensukseskan pelantikan bapak Presiden. Kami berharap Jawa timur aman. Kegiatan keamanan kami selalu siap. Ada 1400 petugas yang nantinya kami siagakan,” ujar Irjend Pol Toni. (gie/yan)
Baca Juga
-
Mengaku dari Petugas BRI, Penipu Gondol Rp 100 Juta Milik Istri Polisi
-
Housekeeping Hotel Curi HP Tamu
-
Tatanan Anyar Pernikahan Nusantara di Masa Pandemi Covid-19
-
1298 Sopir di Kota Malang dapat ATM Berisi Uang
-
Kecanduan Game Online, Bosan Curi Laptop dan Ponsel 20 X, Jadilah Curanmor
-
Sosialisasi Antisipasi Covid-19, Kombes Leo Bagikan Masker dan Hand Sanitizer
Berita
Bersama DMl, Pemuda Difabel Usaha Laundry Sepatu dan Tas
Diterbitkan
4 bulan yang lalu||
30 September 2020
Memontum Kota Malang – Memiliki keterbatasan fisik bukan berarti menjadi penghalang untuk tidak berkreasi. Lebih-lebih, menggantungkan hidup kepada orang lain. Motivasi itulah, yang ingin ditunjukkan Fuad, pelajar yang saat ini masih duduk di bangku SMA kelas 12. Melalui usaha yang diberinya nama ‘U&Me Shoes Care’, remaja ini mampu berusaha dan berkembangan dengan membuka usaha laundry sepatu, tas dan helm.
Kepada wartawan Memontum.com, Fuad bercerita, kalau awal mula idenya muncul saat melihat banyak dari mahasiswa dan pelajar, yang enggan mengurus sendiri perlengkapan sekolah atau pendidikan, seperti sepatu. Akibatnya, sepatu atau tas yang seharusnya terlihat bagus atau tahan lama, menjadi cepat rusak atau lusuh. “Dari situlah, kemudian terpikir untuk membuka usaha ini,” katanya pada Rabu (30/9).
Fuad yang saat ditemui juga mengisi stan dalam acara Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) di Taman Krida Budaya Jawa Timur, mengatakan bahwa ia tidak sendirian dalam mewujudkan usahanya. Dirinya, dibantu oleh komunitas Difabel Motorcycle Indonesia (DMI) Kota Malang. “Laundry ini berada naungan DMI Kota Malang. Khusus di Kota Malang, anggotanya ada tiga orang,” ujarnya saat menjaga stand bersama Mukrim.
Ditambahkan, bahwa bahan-bahan yang digunakan untuk laundry, disupplay dari Surabaya. Usaha laundry milik Fuad sendiri, memiliki tarif relatif murah. Untuk laundry sepatu, dikenakan tarif sekitar Rp 35 ribu, untuk tas Rp 20 ribu. Kesemuanya, tergantung dari jenis sepatu dan bahannya.
Disela pembicaraan, Fuad pun berharap, kalau usahanya dapat berkembang lebih luas. Sehingga, mampu menginspirasi bagi anak-anak penyandang difabel lainnya untuk tetap semangat menjalani hidup dan berkarya. (mg1/sit)

Memontum Kota Malang – Pemerintah kembali memberikan keringanan bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan, dalam membayar iuran. Iuran yang diberikan, yakni khusus untuk Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM). Hal itu, sebagaimana dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 49 Tahun 2020.
Kepala BPJS Kota Malang, Imam Santoso mengatakan, bahwa kebijakan keringanan itu mulai berlaku sejak Agustus 2020 sampai Januari 2021. Selama periode itu, perusahaan atau peserta Penerima Upah (PU) dan Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU), mendapatkan potongan iuran sebesar 99 persen atau peserta hanya membayar 1 persen dari iuran sebenarnya.
“Kebijakan ini diberikan atas dasar ingin membantu perusahaan yang merasa kesulitan keuangan. Apalagi, di tengah pandemi seperti ini. Jadi, kami mengusulkan ke pemerintah untuk membantu berupa relaksasi iuran,” kata Imam, di ruangan kerjanya di Kantor BPJS Ketenagakerjaan Kota Malang.
Ditambahkan, melihat perkembangan pandemi Covid 19, ada kemungkinan program ini akan diperpanjang. Hanya saja, tinggal melihat kepastiannya atau pengumuman resminya dari pemerintah.
Selain keringanan iuran JKM dan JKK, Imam juga mengatakan, adanya penundaan pembayaran bagi peserta program Jaminan Pensiun (JP). Yakni, peserta hanya perlu membayarkan 1 persen iuran. Sedangkan sisanya, atau 99 persen dibayarkan pada pembayaran tahun depan.
“Ini sifatnya tunda. Jadi, peserta tetap harus membayar yang nilainya 1 persen. Untuk ssisanya, dibayar akhir periode secara bertahap,” tambahnya. (mg1/sit)
Berita
Damri Tawarkan Harga ‘Murah’ Pengunjung Bromo
Diterbitkan
4 bulan yang lalu||
27 September 2020
Memontum Kota Malang – Akses menuju tempat wisata Gunung Bromo, dipastikan kian mudah dan murah. Itu karena, pemerintah akan mensiapkan layanan transportasi dengan menggunakan Bus Damri, guna menjangkau lokasi wisata itu.
Perencanaan ini, sebenarnya sudah dicanangkan sejak awal Tahun 2019, oleh Pemerintah Pusat sebagai layanan akomodasi ke 10 destinasi di Indonesia. Khusus Kota Malang, tepatnya destinasi Gunung Bromo, mulai berjalan sejak 1 Maret 2020.
Informasi itu, disampaikan General Manager Damri Kota Malang, Zuryani, saat diwawancarai awak media di Terminal Madyopuro, menjelang akhir pekan kemarin (23/9). Dirinya menjelaskan, bahwa berdasarkan data survey, jumlah pengunjung destinasi wisata Indonesia, tiap bulan mencapai 1600 orang. Karena alasan itu, pemerintah mendorong untuk mewujudkan keinginan masyarakat, yang hendak berkunjung ke Gunung Bromo, dengan mudah dan biaya terjangkau.
“Seperti yang kita tahu, Bromo merupakan salah satu tujuan objek wisata di Indonesia dan Gunung Bromo merupakan salah satu destinasi dari 10 destinasi Indonesia yang terpilih untuk dilayani angkutan KSPN atau Kawasan Strategis Pusat atau Nasional,” kata wanita kelahiran Kota Mataram itu.
Ditambahkan, karena saat ini masih masa pandemi Covid-19 dan jumlah pengunjung dibatasi, maka membuat jumlah penumpang tidak terlalu banyak. Dari data sementara, berada di kisaran 100 sampai 150 pengunjung. “Kita tetap optimis untuk meningkatkan kunjungan wisata dengan tetap mematuhi protokol kesehatan,” lanjut Zuryani.
Disinggung mengenai jalur penjemputan, dirinya mengurai, saat ini ada beberapa titik penjemputan. Diantaranya, Kota Malang, Abdur Rahman Saleh, Stasiun Gubeng, Stasiun Pasar Turi, Juanda dan perbatasan Probolinggo.
“Kedepan, kita juga akan buka penjemputan dari Batu. Khusus yang Batu, tinggal menunggu waktu. Karena, alasan titik penjemputan di sana dibuat, untuk melayani permintaan dari masyarakat di sana (Batu),” tuturnya.
Masih menurut Zuryani, untuk biaya penjemputan, seperti dari Juanda-Surabaya, dikenakan biaya Rp 46 ribu. Sedangkan dari Pasar Turi, dikenakan biaya Rp 50 ribu. “Penumpang akan diantar sampai rest area Tosari. Dari situ, pengunjung bisa meneruskan naik kendaraan yang disiapkan masyarakat, untuk ke Gunung Bromo,” tambahnya. (mg1/sit)

Tertibkan Kendaraan di Kota Malang, Polisi Amankan 13 Mobil

Berulah di Pasar Madyopuro, Seorang Wanita Curi Tas Pedagang Pecah Belah

Ditinggal Salat Jumat, Motor Ninja Digondol Maling

Pulang Kerja, Karyawati Jadi Korban Begal Payudara di Kawasan Dinoyo

Manfaat Inilah yang Diterima Penyintas Covid-19 Usai Donor Plasma

Prakarsai Donor Plasma Konvalesen, Sutiaji Koordinasi Dengan Tim Peneliti

Tekan Penyebaran Covid, Buat Program Masjid Tangguh

Wali Kota Malang Siap Donor Plasma Konvalesen

Penerapan PPKM Malang Mendapat Apresiasi Pemprov Jatim

Kota Malang Raih 2 Penghargaan Ajang Top Digital Awards 2020
Terpopuler
-
Pendidikan1 tahun yang lalu
Wisuda Polinema Tahap II/2019 Loloskan 1080 Mahasiswa, Direktur Polinema: Amalkan Ilmu dengan Tanggung Jawab dan Kualitas
-
Hukum & Kriminal7 bulan yang lalu
Mahasiswi asal Pamekasan, Tewas di Kota Malang, Tengkurap di Kamar Kos
-
Pemerintahan9 bulan yang lalu
PSBB Kota Malang, FMPC: Sutiaji Rugikan Masyarakat
-
Berita7 bulan yang lalu
Tokoh Masyarakat, Kyai dan Habib se Malang Raya Lantang Tolak RUU HIP
-
Hukum & Kriminal9 bulan yang lalu
Curanmor Kebalen Dihajar Massa, 17 Jam Kemudian Tewas
-
Pendidikan8 bulan yang lalu
New Normal Polinema, Pemberlakuannya Menunggu Kebijakan Pemkot Malang, Terkait Hunian Kos Mahasiswa Luar Kota
-
Hukum & Kriminal1 tahun yang lalu
Viral, Motivator Ngamuk, Tampar Beberapa Siswa SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang
-
Kopi Ketan8 bulan yang lalu
New Normal, Istilah Baru di Masyarakat, Sebuah Harapan dan Tantangan